Page 194 - PDF Compressor
P. 194
Najib (2009) pun menjelaskan bahwa khusus bagian akhir naskah
artikel, umumnya para penulis artikel mencantumkan identitas penulis
beserta gelar (by name) dan profesi yang tengah disandang. Dalam ilmu
jurnalistik, artikel adalah salah satu bentuk tulisan non fiksi berisi fakta
dan data yang disertai sedikit analisis dan opini dari penulisnya.
Biasanya, artikel hanya menyangkut satu pokok permasalahan, dengan
sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu.
Hingga saat ini masih banyak yang bingung dengan istilah artikel
dan opini. Apalagi media massa juga berbeda-beda dalam menggunakan
dua istilah tersebut. Ada media cetak yang secara tegas membedakan
antara artikel dengan opini. Namun ada juga media cetak yang
menggolongkan artikel ke dalam rubrik opini, bersama dengan surat
pembaca dan tajuk rencana. Dalam pengertian sehari-hari, kerap kali
artikel dianggap sama dengan opini. Bahkan ada juga yang menyamakan
dengan kolom dan esai. Keempat kata tersebut kerap
dipertukarkan. Penyamaan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena
memang antara artikel dan opini mempunyai beberapa kesamaan antara
lain. Pertama, biasanya ditulis oleh penulis lepas, bukan wartawan.
Kedua, hanya menyangkut satu pokok permasalahan dengan sudut
pandang hanya dari satu disiplin ilmu. Ketiga, teknik yang digunakan
umumnya deduktif – induktif atau sebaliknya. Bisa juga menggunakan
metode tesis-antitesis, maupun metode 5W 1 H laiknya membuat berita.
Keempat, artikel dan opini yang dimuat di surat kabar biasanya panjang
tulisannya berkisar antara 4 – 6 halaman A4 spasi ganda. Kecuali artikel
yang dimuat di jurnal (ilmiah), bisanya 10 – 20 halaman A4 spasi ganda
11
(Rosyid, 2009) .
Sementara itu, Sumadiria (2005:04) memberikan identitas
karakteristik yang dimiliki artikel, yakni: 1. Ditulis dengan atas nama (by
line story), 2. Mengandung gagasan aktual dan/atau kontroversial, 3.
Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian besar
khalayak pembaca, 4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual, 5.
Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, popular, dan komunikatif, 6.
Singkat dan tuntas, 7. Orisinal.
Namun demikian ada juga perbedaan antara opini dengan
artikel. Dalam opini, pendapat pribadi penulis (bukan analisis) lebih
diutamakan, sehingga paparannya lebih subyektif. Sementara itu, dalam
artikel, pendapat pribadi si penulis biasanya dikemukakan dalam bentuk
data dan fakta tandingan yang berbeda dengan data dan fakta yang
menjadi bahan tulisan. Data dan fakta merupakan materi yang paling
192