Page 63 - PDF Compressor
P. 63

strategis. Pertama, pers sebagai lembaga sosial (social institution). Hal ini
                     menyuratkan  bahwa  pers  yang  hidup  di  Indonesia  harus  berpikir,
                     bersikap,  dan  berperilaku  sebagaimana  lembaga  sosial  lainnya.  Pers  di
                     Indonesia    harus    lebih   mengutamakan      pengabdian     terhadap
                     pengembangan  kehidupan  sosial  masyarakat,  termasuk  di  dalam
                     menanamkan nilai-nilai sosial yang tinggi terhadap masyarakat. Hal ini
                     merupakan  posisi  yang  strategis  bagi  pers  di  antara  degradasi  budaya
                     masyarakat  Indonesia  saat  ini.  Masyarakat  Indonesia  memang
                     masyarakat yang memiliki citra sosial yang tinggi ketimbang masyarakat
                     negara lainnya,  terutama  negara-negara di  Barat.  Masyarakat  Indonesia
                     adalah  masyarakat  kolektivis,  sedangkan  masyarakat  Barat  masyarakat
                     individualis.  Namun,  karakter  kolektivis  masyarakat  Indonesia  era  ini
                     tengah mengalami degradasi menuju pada masyarakat yang individualis.
                     Hal itu terjadi di antaranya karena pengaruh pemberitaan di media massa
                     (pers). Padahal, sejatinya sebagai lembaga sosial, pers di Indonesia harus
                     dapat  menguatkan  budaya  masyarakat  yang  sudah  ada  sembari  mem-
                     filter masuknya budaya asing.
                            Kedua,  pers  di  Indonesia  sebagai  lembaga  kemasyarakatan.  Hal
                     ini  menunjukkan  bahwa  pers  di  Indonesia  merupakan  kegiatan  atau
                     aktivitas  masyarakat  dalam  mengembangkan  ide,  gagasan,  dan  buah
                     pemikiran untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, pers
                     merupakan  lahan  bagi  setiap  anggota  masyarakat  untuk  mengabdikan
                     diri  mereka  terhadap  bangsa dan  negara ini.  Pers  memang  tidak  dapat
                     lepas dari kehidupan masyarakat, selain karena pers merupakan kegiatan
                     masyarakat,  pers  pun  harus  menjadi  jembatan  komunikasi  di  antara
                     masyarakat  dengan  berbagai  pihak,  termasuk  dengan  pemerintah.
                     Bahkan,  dalam  beberapa  aspek  pers  pun  harus  ikut  serta  melindungi
                     masyarakat.  Pers harus melayani dan mengatur kebutuhan hati nurani
                     masyarakat.
                            Ketiga, pers merupakan wahana komunikasi massa. Komunikasi
                     massa  adalah  komunikasi  dengan  menggunakan  media  massa  (tentang
                     komunikasi  massa  akan  dibahas  pada  bab  tersendiri).  Oleh  karena  itu,
                     segala  kegiatan  media  massa  di  Indonesia  sangat  bergantung  dari
                     eksistensi  pers.  Sebagaimana  sejumlah  Teori  Komunikasi  Massa  (akan
                     dibahas  pada  Bab  tersendiri)  yang  menunjukkan  kekuatan  dan
                     kedasyatan  daya  pengaruh  terhadap  massa  (masyarakat  umum),  maka
                     pers sebagai wahana pengendalinya. Besar atau kecilnya pengaruh media
                     massa terhadap kehidupan masyarakat sangat ditentukan oleh eksistensi
                     pers dalam mengembangkan kegiatan jurnalistiknya.
                            Keempat,  pers  sebagai  pelaksana  kegiatan  jurnalistik,  yakni
                     kegiatan  mencari,  memperoleh,  memiliki,  menyimpan,  mengolah,  dan
                                                        61
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68