Page 59 - PDF Compressor
P. 59
sebagaimana dijelaskan Tan (1981:204), teori ini banyak mendapat
kritikan karena beberapa alasan. Pertama, dalam bentuknya yang paling
radikal (kadang menunjuk pada behaviorisme radikal) teori belajar
menurunkan martabat manusia menjadi robot yang secara total dikontrol
oleh lingkungan. Teori radikal ini tidak memandang adanya
kemungkinan pengaruh motif dan kognisi pada organisme terhadap
belajar karena proses ini terjadi tidak dapat diamati secara langsung. Jadi,
belajar merupakan suatu proses mekanis; respon dipelajari secara
otomatis dan tanpa disadari.
Kedua, behaviorisme radikal hanya sedikit dapat menjelaskan
perilaku sehari-hari karena teori ini beranggapan bahwa belajar dapat
terjadi hanya melalui uji dan salah satunya dalam pengalaman langsung,
padahal banyak perilaku yang dipelajari tidak selalu dapat dijelaskan.
Kebanyakan kecenderungan respon yang dipelajari pertama-tama bukan
hanya dari pengalaman nyata, melainkan hasil dari pengamatan terhadap
perilaku orang lain.
Teori belajar menjelaskan perilaku sebagai hasil dari faktor
lingkungan dan kognitif. Oleh karena itu, teori ini memandang bahwa
sifat peneguhan (reinforcement) dari tindakan dan stimulus merupakan hal
yang penting. Namun, peneguhan juga menjelaskan pengaruh belajar
terhadap proses berfikir pada si pembelajar. Selanjutnya, teori belajar ini
sangat relevan dengan komunikasi massa karena banyak perilaku yang
dipelajari melalui model pertama-tama diamati dari media massa.
Untuk lebih memperjelas analisa teori ini, dapat diringkas dalam
gambar. Dalam gambar, terdapat empat unsur pokok yakni, proses
perhatian, proses retensi, proses reproduksi motorik dan proses
motivasional.
57