Page 57 - PDF Compressor
P. 57
konsepsi penontonnya dalam menilai realitas sosial. Menurut Gebner,
orang yang lebih banyak ‚hidup dalam dunia televisi‛ akan memiliki
gambaran tentang ‚kehidupan nyata‛ sebagaimana yang dilihatnya
dalam televisi itu. Orang yang menonton televisi dalam jumlah waktu
yang banyak akan menumbuhkan pandangan terhadap masyarakat dan
dunia sebagaimana pola yang disajikan oleh realitas semu televisi
(television’s pseudo-reality).
Televisi akan memiliki pengaruh besar terhadap pecandunya
(heavy viewers) daripada terhadap penonton sekadarnya (light viewers).
Pengaruh televisi ini lebih pada aspek sikap (attitude) ketimbang perilaku
(behavior) khalayak. Bagi pecandu televisi, dalam dirinya akan tertanam
sikap yang konsisten (sejalan) dengan apa yang ditontonnya dalam acara
televisi ketimbang persepsinya dengan dunia nyata. Menonton televisi
akan menghasilkan mindset tentang kejahatan, misalnya, ketimbang
perilaku kejahatan.
Gerbner meyakini bahwa media massa menumbuhkan sikap dan
nilai yang sebenarnya sudah ada di tengah masyarakat; di mana media
melestarikan sekaligus menyebarluaskan nilai-nilai itu kepada sesama
anggota masyarakat. Misalnya, dalam politik, Gerbner menunjukkan
bahwa televisi cenderung untuk meneguhkan persepktif politik yang
moderat. Dalam hal ini, Gross (dalam Boyd-Barret & Braham, 1987: 100)
menyatakan bahwa televisi merupakan instrumen bagi tatanan industri
mapan yang berfungsi untuk melestarikan ketimbang memupuskan
kepercayaan dan perilaku konvensional.
Teori kultivasi juga melihat bahwa media massa merupakan agen
sosialisasi. Oleh karena itu, perlu dikaji kemungkinan dengan semakin
banyak menonton televisi, juga berarti semakin percaya akan realitas
yang dikonstruksi oleh televisi itu. Pada pecandu televisi memang lebih
dapat dipengaruhi oleh framing yang dilakukan oleh televisi daripada
penonton sekadarnya, utamanya dalam hal yang tidak dialaminya sendiri
oleh penonton itu. Bisa jadi karena penonton sekadarnya memiliki
sumber informasi yang lebih kaya daripada pecandu televisi. Dalam
hubungannya dengan pengalaman langsung-tidak langsung ini, muncul
gagasan bahwa penonton yang lebih muda akan lebih terpengaruh oleh
55