Page 91 - PDF Compressor
P. 91

menikmati kebebasan pers sesuai hak asasi manusia (pasal 5), tidak perlu
                     SIT (Surat Ijin Terbit:pasal 8), dan mendirikan kantor berita (pasal 9).
                            Pada Undang-Undang No. 4 Tahun 1967 secara substansial tidak
                     banyak  perubahan  karena  undang-undang  ini  pun  berbicara  tentang
                     Panambahan  Undang-Undang  No.  11  Tahun  1966.  Yang  ditambah  dari
                     undang-undang ini adalah pada Bab X Penutup ditambah ayat baru yang
                     berbunyi:  Dengan  berlakunya  undang-undang  ini,  maka  tidak  berlaku
                     ketentuan-ketentuan  lain  dalam  Penetapan  Presiden  No.  4  Tahun  1963
                     tentang pengamanan terhadap barang-barang cetakan yang isinya dapat
                     menggangu  ketertiban  umum,  khususnya  mengenai  bulletin-buletin,
                     surat kabar-surat kabar harian, majalah-majalah dan penerbitan berkala.
                     Oleh karena itu, hak dan kewajiban pers nasional dalam Undang-Undang
                     No.  11  Tahun  1966,  kendati  keluar  Undang-Undang  No.  4  Tahun  1967
                     tidak mengalami perubahan.
                            Setelah  dua  undang-undang  tersebut,  lahir  kembali  Undang-
                     Undang No. 21 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.
                     11  Tahun  1966  tentang  Ketentuan-Ketentuan  Pokok  Pers.  Kelahiran
                     undang-undang ini atas dasar Ketetapan MPR No. lV/MPR/1978 Bab IV D
                     angka  4  huruf  f  yang  memerintahkan  peninjauan  kembali  Undang-
                     Undang  No.  11  Tahun  1966.  Hal  itu  dilakukan  untuk  dapat  menjamin
                     pertumbuhan pers yang sehat, pers yang bebas dan bertanggung jawab
                     serta sesuai dengan tingkat  perkembangan dan perjuangan masyarakat.
                     Hal-hal yang pokok berkait dengan perubahan ini, di antaranya: adanya
                     istilah-istilah  yang  tidak  sesuai  lagi  dengan  tingkat  perkembangan
                     masyarakat;  adanya  pasal  peralihan;  dan  adanya  keharusan  untuk
                     menjawab tantangan hari depan karena makin pesatnya perkembangan
                     teknologi, khususnya teknologi informasi.
                            Perubahan  istilah  yang  berkait  dengan  hak  dan  kewajiban  pers
                     nasional, di antaranya  pada Pasal 1 dengan berubah alat revolusi menjadi
                     alat  perjuangan  nasional;  alat  penggerak  massa  menjadi  alat  penggerak
                     pembangunan  bangsa;  dan  pengawal  revolusi  menjadi  pengawas  ideologi
                     Pancasila.
                            Kemudian, kewajiban pers pun mengalami perbaikan, pada Pasal
                     2 disebutkan, Pers Nasional berkewajiban :
                            a.  Melestarikan  dan  memasyarakatkan  Pancasila  sebagaimana
                                termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945 dengan P4;
                            b.  Memperjuangkan  pelaksanaan  amanat  penderitaan  rakyat
                                berlandaskan Demokrasi Pancasila;
                            c.  Memperjuangkan  kebenaran  dan  keadilan  atas  dasar
                                kebebasan pers yang bertanggung jawab;
                            d.  Menggelorakan  semangat  pengabdian  perjuangan  bangsa,
                                                        89
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96