Page 88 - PDF Compressor
P. 88

Serikat, Inggris, Eropa, Kanada, dan Australia dilukiskan dengan baik di
                     bawah  teori  pers  tanggung  jawab  sosial.  Salah  satu  fungsi  yang
                     kontroversial yang dilakukan pers di bawah model tanggung jawab sosial
                     adalah bertindak sebagai watchdog (anjing penjaga) terhadap pemerintah.
                     Kendati  peranan  ini  sering  dianggap  menjadi  ‚penghalang‛  bagi
                     kelompok-kelompok       tertentu,   termasuk    pemerintah,    terutama
                     pemerintah yang korup.

                            D. Hak dan Kewajiban Pers
                            Sebagai  sebuah  lembaga,  pers  layaknya  lembaga  lainnya  yang
                     diberikan  hak  dan kewajiban.  Hak adalah  sesuatu  yang  harus  diterima
                     dan  kewajiban  sebagai  sesuatu  yang  harus  dilaksanakan. Berbicara  hak
                     dan  kewajiban  pers  tidak  dapat  melepaskan  diri  dari  ketentuan  atau
                     peraturan  perundang-undangan  yang  dibuat  pemerintah.  Hal  ini
                     berangkat  dari  fakta  bahwa  kehidupan  pers  nasional  di  Indonesia
                     ‚digagas‛  oleh  pemerintah.  Kendati  gagasan  tersebut  lahir  dari  para
                     cerdik  pandai,  baik  secara  individu  maupun  kelompok,  tetapi  legalitas
                     formal  yang  mendorong  diakuinya  eksistensi  pers  nasional  dilahirkan
                     oleh pemerintah. Hal inilah yang menguatkan tesis terdahulu bahwa pers
                     tidak  dapat  melepaskan  diri  dari  negara;  ideologi  pers  adalah  ideologi
                     yang  dipegang  oleh  negara.  Oleh  karena  itu,  sistem  pers  sangat
                     bergantung dari sistem politik yang menjadi pedoman penyelenggaraan
                     pemerintahan di negara tersebut.
                            Secara  yuridis,  hak  dan  kewajiban  pers  nasional  di  Indonesia
                     ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia.
                     Dalam konteks pers bermakna luas, yakni menyangkut media cetak dan
                     media  elektronik,  peraturan  perundang-undangan  yang  mengatur  hak
                     dan  kewajiban  pers  cukup  banyak,  mulai  dari  undang-undang  yang
                     bericara  tentang  pers,  penyiaran,  internet  dan  transaksi  elektronik,  hak
                     asasi  manusia,  sampai  keterbukaan  informasi.  Semua  undang-undang
                     tersebut mengatur tentang hak dan kewajiban pers.
                            Di  Indonesia,  setidaknya  terdapat  undang-undang  yang  pernah
                     atau  sedang  berlaku  mengatur  khusus  tentang  pers,  yakni  Undang-
                     Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers dan
                     Penjelasannya; Undang-Undang No. 4 Tahun 1967 tentang Penambahan
                     Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 dan Penjelasannya; Undang-Undang
                     No. 21 Tahun 1982 Perubahan Atas Undang-Undang No. 11 Tahun 1966
                     tentang  Ketentuan-Ketentuan  Pokok  Pers  sebagaimana  telah  diubah
                     dengan  Undang-Undang  No.  4  Tahun  1967  dan  Penjelasannya;  serta
                     Undang-Undang  No.  40  Tahun  1999  tentang  Pers.  Keempat  undang-
                     undang  tersebut  memuatkan  ketentuan  Hak  dan  Kewajiban  Pers  yang
                                                        86
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93