Page 50 - PDF Compressor
P. 50

saja bila argumentasi disebut juga karangan beralasan, artinya ka-
            rangan yang memuat alasan-alasan untuk meyakinkan pembaca.


            3.5 Keterpaduan Bentuk Karangan

                  Bentuk-bentuk karangan yang dibicarakan di atas (eksposisi,
            deskripsi, narasi, dan argumentasi) tidak selalu kita temui secara
            terpisah. Suatu uraian tentang cara pembuatan dan pemakaian sebuah
            alat yang mengemukakan gagasan, dikategorikan ke dalam eksposisi,
            banyak memuat argumen yang mendasari uraian itu. Dari situ terdapat
            keterpaduan isi antara eksposisi dan hal-hal yang menjadi ciri argu-
            mentasi. Bisa pula menulis menyertakan gambaran tertentu yang
            merupakan upaya pendeskripsian. Jadi, dapat terjadi pemaduan isi
            yang terkandung dalam sebuah karangan.
                  Penulis melukiskan suatu pemandangan alam, lalu ia menyata-
            kan pendapat bahwa hal itu amat menarik dan mempunyai harapan
            positif untuk dijadikan daerah wisata. Penulis mengemukakan berbagai
            alasan atas penilaiannya itu, sehingga orang akan yakin bahwa daerah
            itu cukup indah dan mengesankan. Itu merupakan penerapan unsur
            argumentasi ke dalam deskripsi. Mungkin pula penulis lebih jeli
            lagi, yaitu dengan cara menambah cerita atau semacam laporan per-
            jalanan ke daerah yang dikatakannya cocok menjadi daerah wisata,
            maka unsur narasi pun masuk ke dalam deskripsi.
                  Demikian pula dalam penulisan cerita, unsur deskripsi sangat
            menonjol. Bagian awal cerita sering terdapat pendeskripsian tentang
            alam, bangunan, manusia, dan suasana-suasana yang mendukung
            cerita. Hal itu terlihat pula pada bagian demi bagian cerita . Penulis
            cerita/menggambarkan suatu peristiwa dengan sedetail-detailnya. Ia
            lukiskan pula akibat dari peristiwa yang ditampilkannya itu. Argumen-
            argumen dari tokoh cerita bermunculan untuk menanggapi dan meni-
            lai hal-hal yang perlu ditanggapi dan dinilainya. Tokoh-tokoh cerita
            bergerak dan berbuat dengan latar belakang pemikiran dan perasaan-
            nya. Unsur argumentasi pun akhirnya mengisi narasi.
                  Selanjutnya, dalam naskah-naskah pidato, khotbah, dan buku-
            buku yang memuat berbagai pendapat, yang cenderung termasuk
            argumentasi, tidak lepas dari isi mengisi atau keterpaduan itu. Penulis
            (berarti juga penyampai naskah) mengikutsertakan berbagai gam-
            baran, penjelasan, dan cerita sebagai ilustrasi atau tambahan. Semua




              40    DASAR-DASAR MENULIS
                    dengan Penerapannya
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55