Page 59 - PDF Compressor
P. 59

BAB 5



                    Bahasa dalam Karangan









                  ahasa dalam karangan amat penting diperhatikan oleh setiap
                  penulis. Hubungan antara penulis dengan pembaca ditentukan
            Boleh bahasa yang dipakai dalam karangan. Segala gagasan atau
            buah pikiran yang dipindahkan ke bahasa tulis tidak sama dengan
            yang dipindahkan melalui bahasa lisan. Semua kejanggalan dan keran-
            cuan pada bahasa tulis terekam abadi dalam karangan, sampai ada
            ralat atau perbaikan yang dilakukan penulis. Kita dapat membayang-
            kan akibatnya jika suatu karangan tersaji dengan banyak kerancuan
            kalimat dan penampilan bahasanya yang tidak komunikatif. Hal itu
            tidak mudah diperbaiki. Bobot suatu karangan hanya ditinjau dari
            segi isi dan sistematis, bahasanya pun turut menentukan.
                  Pembaca yang jeli akan dapat menilai bahasa yang digunakan
            penulis. Apakah bahasanya mudah dipahami; ataukah terlalu sulit
            dicerna? Adakah penulis mempergunakan gaya bahasa yang menarik
            sehingga pembaca dapat mengikuti bagian-bagian karangan dengan
            cepat, tanpa harus terhenti oleh adanya kata-kata yang tidak lazim
            dan keasing-asingan.
                  Bahasa dalam karangan merupakan alat penyampai gagasan
            atau buah pikiran penulis, yang mempunyai keterbatasan dibanding-
            kan dengan bahasa lisan. Keterbatasan itu terasa bila gagasan yang
            disampaikan tidak sepenuhnya dapat dibahasatuliskan. Karena itu,
            diperlukan pemakaian tanda baca dan upaya tambahan dari penulis,
            seperti adanya penjelasan yang lebih rinci terhadap istilah yang dike-
            mukakan. Di samping itu, kita mengetahui bahwa bahasa tulis meru-
            pakan bahasa kedua setelah bahasa lisan. Dengan kata lain, manusia
            terlebih dahulu mengenal bahasa lisan, kemudian muncul budaya
            tulis menulis. Sudah sewajarnya seorang penulis secara cermat me-
            merhatikan pengungkapan bahasa yang dituangkan ke dalam
            karyanya. Suatu hal yang mustahil bila penulis dalam mengarang


                                                                  BAB 5   49
                                                    Bahasa dalam Karangan
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64