Page 194 - BUMI TERE LIYE
P. 194
TereLiye “Bumi” 191
ESUAI rencana tadi malam, setelah sarapan, Ilo akan meng-ant ar
kami ke pusat pengawasan lorong berpindah, untuk me-nemu-kan jalan
pulang.
”Ini sepertinya bukan ide yang baik, Ra,” Ali berkata pelan, saat kami
disuruh menunggu di ruang tengah. Ou sedang ber-siap, mengambil tas
sekolahnya. Sang ibu ikut mengantarnya ke sekolah.
”Tidak akan ada yang bisa membantu kita di pusat pengawasan
lorong itu. Saat mereka bertanya detail, jelas kita tidak bisa menjelaskan
bahwa kita datang dari dunia berbeda. Semaju apa pun teknologi dunia ini,
itu tetap penjelasan tidak masuk akal. Bagaimana kalau mereka menganggap
kita berbahaya? Me-nangkap kita?”
Aku sebenarnya sependapat dengan Ali. Tapi apa yang bisa kami
lakukan?
”Mereka hanya berpikir kita datang dari kota atau tempat lain.
Tersesat. Sesederhana itu,” Ali bergumam.
”Setidaknya keluarga ini baik dan ramah. Aku percaya Ilo tidak akan
mengantar kita ke tempat jahat,” Seli berkata pelan.
Sejak tadi malam, Seli menerima apa pun solusinya, sepanjang bisa
membuat kami pulang layak untuk dicoba. Keberadaan bangku belajar ,
novel, flashdisk, dan benda-benda milikku yang ditemukan di kamar Ou
dengan sendirinya memastikan kami berada di dunia lain seperti penjelasan
Ali tadi malam. Tapi Seli juga benar, keluarga ini baik kepada kami. Ou
terlihat lucu, ibu-nya ramah dan cantik—lebih cocok menjadi model terkenal
dan Ilo, selain baik, masih terlihat muda, tam-pan, sepertinya bukan sekadar
desainer pakaian biasa.
Ou bernyanyi-nyanyi riang, keluar dari kamar membawa tas sekolah.
”Jangan berlari di rumah, Ou!” tegur sang ibu diiringi senyum.
http://cariinformasi.com