Page 307 - BUMI TERE LIYE
P. 307
TereLiye “Bumi” 304
”Apakah seluruh anggota Pasukan Bayangan memiliki kekuatan?”
”Mayoritas tidak. Mereka hanya pemuda biasa yang direkrut. Tapi
Pasukan Bayangan adalah sisa pasukan kerajaan. Anak-anak muda itu
dilatih agar memiliki kemampuan ber-tarung di atas rata-rata.
”Setahuku, yang memiliki kekuatan hanya pemimpin Pasukan
Bayangan. Dikenal dengan istilah ‘Panglima’. Ada delapan panglima, sesuai
mata angin, Panglima Utara, Panglima Selatan, dan seterusnya. Yang paling
kuat adalah Panglima Barat dan Panglima Timur, mereka memimpin
separuh lebih Pasukan Bayangan. Dari kabar yang selama ini beredar,
masing-masing panglima memiliki kekuatan berbeda. Tapi posisi mereka
setara, membentuk Dewan Militer, diketuai secara bergiliran, dan dewan itu
setara dengan Komite Kota.
”Sudah menjadi pengetahuan seluruh penduduk bahwa Dewan Milit er
cenderung berseberangan dengan Komite Kota. Mereka lebih menginginkan
para pemilik kekuatan yang ber-kuasa, se-perti pada era kerajaan.
Sayangnya aku tidak tahu lebih detail. Aku hanya mendesain seragam
mereka. Aku bahkan tidak per-nah bertemu dengan satu pun dari delapan
panglima.”
”Bagaimana dengan akademi? Apakah itu sekolah khusus?” Ali sudah
berganti topik. Dia persis seperti spons, terus me-nyerap informasi di
sekitarnya, belajar de-ngan cepat.
”Iya, kamu benar. Itu sekolah berasrama dengan izin otoritas tinggi.
Ada tiga puluh dua akademi di seluruh negeri, dan se-luruh pemimpin
akademi juga merupakan para pemilik kekuat-an—meskipun sebagian besar
guru dan muridnya tidak. Tapi ber-beda dengan Pasukan Bayangan,
pemimpin akademi adalah orang-orang seperti Av. Kekuatan mereka
berbeda dan diguna-kan dengan cara berbeda pula. Mereka mencint ai
pengetahuan dan ke-bijaksanaan. Aku tidak tahu kenapa sebagian besar
aka-demi menyatakan kesetiaan kepada penguasa baru. Itu membuat peta
politik jadi berbeda”
”Kita tidak akan membahas soal ini saat makan malam kan, Ilo?” Vey
memotong kalimat Ilo. Dia tersenyum menunjuk Ou lewat tatapan mata.
”Mari kita bahas hal lain saja, yang lebih asyik dibicarakan.”
http://cariinformasi.com

