Page 302 - BUMI TERE LIYE
P. 302

TereLiye “Bumi” 299



                         Aku belum  menyadarinya,  tapi  aktivitas  kami  di pantai  justru  menjadi
                  latihan  efektif  yang  membuat  kekuatan  Seli  mengalami  kemajuan  pesat.

                         Bosan  membuat  istana  pasir,  Ou mengajak  kami  ke kapsul  kereta yang
                  tertambat  di  dermaga  kayu.  Kami  lagi-lagi  meng-habis-kan  waktu  lama  di
                  dalam  kapsul.  Semua  anak  kecil  seperti-nya  menyukai  gerbong  kereta,  maka
                  Ou  lebih  senang  lagi.  Dia  punya  satu  gerbong  di  halaman  rumahnya.  Ou
                  mengajak  kami  bermain  kapsul  kereta,  berpura-pura  menuju  ke  suatu
                  tempat.  Dia  naik  ke atas  kemudi  manual,  berseru-seru  riang.


                         Saat  Ou terlihat  mulai  bosan,  turun  ke  pasir   lagi,   aku   me-nawar- kan
                  sesuatu.

                         ”Kamu  ingin  kelapa  muda,  Ou?”


                         Ou berseru,  ”Mau!  Mau,  Kak.”

                         Aku  tertawa,  mengajaknya  ke salah  satu  pohon  kelapa  tinggi.


                         ”Kakak  pintar  memanjat  pohon?”  Ou  menyelidik.

                         ”Kakak  tidak  akan  memanjatnya.”


                         ”Atau  Kakak  bisa  menggerakkan  benda  dari  jauh  juga?”  cecar  Ou.

                         ”Kamu      lihat   saja   ya.”  Aku  tersenyum         kecil,   menyuruh      Ou
                  me-nyingkir  jauh-jauh.

                         Ou dan  Seli  berdiri  jauh  di  belakangku.

                         Sejak  tadi  aku  ingin  mencoba  menggunakan  kekuatan  tangan-ku,
                  maka  dengan  ditonton  Ou dan  Seli,  aku  berkonsentrasi.   Tangan-ku  dengan
                  cepat  dialiri  angin  kencang,  memukul  ke  atas,  ke  tandan  buah  kelapa.  Itu
                  pukulan  yang  kuat.  Suara  dentuman  yang  keluar  membuat  Ilo  dan  Vey yang
                  ada  di  rumah  berlari  keluar.  Burung  camar  beterbangan  panik  di  sekitar
                  kami,  men-jauh.

                         Aku  terduduk  di pasir.












                                                                            http://cariinformasi.com
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307