Page 73 - BUMI TERE LIYE
P. 73
TereLiye “Bumi” 70
sekadar ‘bulan yang indah’, tapi juga pemberi petunjuk, penjaga warisan,
benteng terakhir.”
Eh? Mama menelan ludah, lebih bingung lagi menatap wajah Miss
Keriting yang tersenyum cemerlang. Ragu-ragu, Mama ikut mener ima
uluran tangan Miss Keriting.
”Selamat sore, Bu.” Miss Keriting mengangguk, melepas jabat tangan.
”Dan kamu, Ra, jangan lupa baca buku PRmu,” ujar Miss Keriting sambil
mengedipkan mata, tersenyum. Sedetik, tubuh tinggi ramping Miss Keriting
sudah melangkah ke pintu, mengenakan sepatu, tanpa membungkuk sedikit
pun.
Aku seketika teringat sesuatu saat melihat gayanya membalik badan
dan memakai sepatunya. Itu kan persis sekali dengan cara pemain drama
Korea dengan latar belakang cerita bangsawan yang sering ditonton Seli
bedanya tentu saja Miss Keriting tidak sedang berakting, dan dia
melakukannya seperti memang dia adalah golongan itu. Terlihat anggun,
cekatan.
Lima detik, Miss Keriting sudah berjalan cepat di sepanjang halaman
rumput. Suara ketukan sepatunya terdengar pelan, ber-irama. Aku dan
Mama ikut mengantar ke depan, masih belum mengerti—dan tidak sempat
bertanya—menatap punggungnya. Miss Keriting menaiki mobil berwarna
gelap yang terparkir rapi di depan gerbang, melambaikan tangan. Jendela
kaca mobil lantas naik menutup. Mobil bergerak maju, dengan cepat hilang
di kelokan jalan.
http://cariinformasi.com