Page 120 - PDF Compressor
P. 120
teduh yang dulu membuatku jatuh cinta. What the hell is Ruly
doing there, God? Aku cuma bisa menelan ludah saat managing
director-ku mengatakan kami dikumpulkan di situ untuk be-
kerja bareng full time dalam satu tim selama enam bulan pe-
nuh untuk mengerjakan proyek penyusunan corporate plan
entah apalah—aku juga tidak peduli—bersama-sama tim kon-
sultan yang kemudian memasuki ruangan dan berbicara baha-
sa Inggris dengan logat kental Prancis yang membuatku ingin
mengebor lubang telingaku.
I’m not as strong as I’d like to think I am, God. Saat aku
ingin menghapus malam keparat antara aku dan Harris waktu
itu, aku tidak tahu bagaimana caranya kecuali menghapus
Harris sekalian dari hidupku.
Dengan Panji, aku menenggelamkan diri dalam permainan
yang selalu bisa kukendalikan dengan laki-laki menyenangkan
118
yang tidak pernah membuatku berpikir.
Dengan Ruly?
Aku dipaksa memainkan permainan yang tidak mungkin
kumenangkan karena aku bermain melawan diriku sendiri.
R u l y
Dua gol tadi malam, dahsyat! Gue membayangkan kalau saja
tadi malam bukan cuma pertandingan futsal, tapi Piala Du-
nia, ya paling nggak Premier League deh, dan itu gue yang
dibopong dielu-elukan keliling lapangan. Sepatu emas. Kesem-
patan terpilih jadi striker yang berhasil meloloskan tim nasio-
nal ke babak final Piala Dunia.
Yeah, bro, mimpi aja terus. Udah jelas hidup elo itu ya kayak
begini, jadi cungpret di kantor ini. Kacung kampret. Masih
Isi-antologi.indd 118 7/29/2011 2:15:20 PM