Page 172 - PDF Compressor
P. 172
Halah, aku isengin sekalian juga kalau begini. ”Kenapa,
Ruly? Memangnya lo yang belum kawin dan belum punya
anak ini rentan banget sama pesona gue?”
Crap, I can’t believe I just said that. Dan aku lagi sober begi-
ni. Tapi secara sudah keceplosan, would be interesting to hear
what this guy has to say. Laki-laki yang masih menduduki
posisi sebagai the one who got away.
Ruly
Damn, Keara, pertanyaan lo itu. Do you go around asking men
this? Apa setiap laki-laki yang lo tanya begitu juga seperti gue
sekarang, salah tingkah mau jawab apa jadi memilih ketawa-
ketawa?
170
”Masalahnya bukan itu, Keara. Gue cuma nggak mau seka-
dar jadi salah satu korban lo aja.”
Keara
Jawaban lo itu ya, Rul. Dan senyum lo itu waktu mengucapkan-
nya. Aku tertawa. So, that’s it, Rul? Lo takut jadi korban gue?
Masalah banget ya berhubungan dengan perempuan yang tahu
cara menikmati hidup seperti gue, tapi nggak masalah mencintai
diam-diam perempuan yang sudah menikah seperti Denise?
You know what, Rul, mungkin aku harus benar-benar me-
naklukkan kamu di Bali ini, then break your heart. Just to teach
you a lesson.
Isi-antologi.indd 170 7/29/2011 2:15:23 PM