Page 177 - PDF Compressor
P. 177

mana-mana  sambil  menggotong  ransel  kameraku  yang
                beratnya minta ampun itu.
                  Mau aku apakan kamu, Ruly?




                R u l y

                Jadi begini rasanya mem-Bali bareng Keara. Disuruh jadi so-
                pir, well gue juga sih yang tadi dengan gampangnya bilang iya.
                Jadi asisten fotografer, dengan job desc utama membawa ransel
                berisi  kamera  dan  lensa-lensa  yang  hampir  seberat  karung
                beras  ini.  Mengikutinya  ke  mana-mana,  mulai  dari  Pasar
                Ubud tadi sampai sekarang di Sukowati ini. Gue tahu kede-
                ngarannya  sekarang  seperti  gue  itu  budak  dia.  Tapi  entah
                kenapa,  gue  nggak  merasa  perlu  mengeluh.  Gue  sebenarnya   175
                sedikit menikmati. Perbudakan legal ini akan selalu mengalah-
                kan dipenjara di ruang rapat hotel seperti kemarin-kemarin.
                Paling nggak sekarang gue bisa melihat Bali sebagaimana seha-
                rusnya  semua  orang  yang  datang  ke  pulau  ini.  Seperti  kata
                Keara tadi di mobil menuju ke sini, ”Santai kayak di pantai,
                selow kayak di pulau.” Gue langsung tertawa, entah dari mana
                istilah norak itu dia dapat, ya.
                  Dan Keara... she is... I’m lost for words. She is something. Dia
                sama sekali bukan Keara yang gue kira gue kenal dulu. Sama
                sekali bukan perempuan shallow yang kerja hanya untuk meng-
                isi  waktu  di  antara  weekend,  yang  menghambur-hamburkan
                uang  dari  mal  ke  mal,  yang  tebar  pesona  ke  semua  laki-laki
                di depan matanya, yang memiliki moto hidup ini adalah lan-
                tai pesta (bukan panggung sandiwara), yang jumlah sepatunya
                saja ngalah-ngalahin jumlah dasi gue, yang pernah ngomong
                ke gue: ”Life is a fashion statement. It’s too short to be wearing








        Isi-antologi.indd   175                                      7/29/2011   2:15:23 PM
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182