Page 253 - PDF Compressor
P. 253
”Bahwa hasil conjugal visit-nya si Enzo bulan lalu itu gagal.”
”Kampreeeeeeet!” dia memukul-mukul lengan gue sementa-
ra gue tertawa terbahak-bahak.
Gue kangen lo, Keara.
Gue kangen kita.
Detik ini, ketika gue menyaksikan Keara tertawa atas lelu-
con yang baru dilontarkan Ruly, di siang bolong yang panas
di Potato Head ini, gue cuma bisa kembali menghela napas.
Kenapa lo nggak bisa mencintai laki-laki yang rela mengan-
tar lo mencari pembalut sampai ke Timbuktu ini?
K e a r a
I can’t remember why I said yes to this. Ini mungkin salah satu 251
acara makan siang terburuk yang pernah kuhadiri. Braised beef
burgundy seharga dua ratus lima puluh ribu di piring di
depanku ini pun rasanya hambar akibat adegan yang harus
kumainkan dan kusaksikan selama satu jam terakhir. Satu:
keakraban—menjurus kemesraan kalau kataku juga—di anta-
ra Ruly dan Denise. Dua: keakraban yang harus kusandiwara-
kan dengan Harris supaya dua orang naif di depan kami ti-
dak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan
Harris.
”Eh, udah jam setengah dua nih, gue ada rapat jam dua,”
aku akhirnya berujar untuk segera mengakhiri ini. ”Udahan
dulu yuk.”
”Tumben lo agak-agak rajin urusan kantor, Key,” kata
Denise.
Tumben perempuan sepintar lo sampai sekarang belum
sadar juga kalau Ruly ngejar-ngejar lo walau lo udah menikah,
Isi-antologi.indd 251 7/29/2011 2:15:28 PM