Page 249 - PDF Compressor
P. 249

”Gue baru kemarin ngopi-ngopi sama Ruly, ngomongin lo
                berdua. Ya kan, Rul?” ujar Denise.
                  Gue kembali tersadar bahwa lo, Key, masih cinta mati sama
                Ruly  saat  lo  spontan  melirik  tangan  Denise  yang  baru  saja
                mendarat di lengan Ruly. Lirikan satu detik yang cepat-cepat
                lo sembunyikan dengan mengambil BlackBerry lo dan pura-
                pura membaca pesan masuk.
                  Hidup ini akan lebih mudah, kan kalau gue tergila-gila de-
                ngan  lo,  lo  ditakdirkan  mencintai  gue,  dan  si  Ruly  ini  kita
                biarkan saja mampus ke laut sana terseret-seret perasaan tak
                berbalasnya terhadap Denise.
                  ”Ngobrolin apa?” suara Keara terdengar anggun dan tenang
                waktu menanggapi ucapan Denise.
                  Punya kepala dengan imajinasi liar karena kebanyakan non-
                ton  film  heroik  Jepang  waktu  kecil  itu  menyenangkan,  I’m   247
                telling you, karena sekarang ada adegan lucu yang bermain di
                dalam  otak  gue:  Keara  berubah  jadi  godzilla  menggasak
                Denise ke dinding, menyemburkan api dan berteriak, ”Lo ngo-
                pi di mana sama Ruly? Berdua aja? Berapa lama? Ngobrolin
                apa aja? Tangan lo megang-megang dia nggak?!”
                  Gue hanya bisa menangkap sepotong-sepotong cerita Denise
                dan Ruly, cerita lama tentang kegilaan-kegilaan gue sama Keara
                dulu. Tapi otak gue justru disibukkan film Godzilla yang gue
                putar berulang-ulang di kepala, satu-satunya cara yang gue tahu
                untuk menjaga bibir gue tetap tersenyum ketika apa yang ada di
                depan mata gue sekarang ini adalah salah satu adegan paling
                sedih yang pernah gue saksikan seumur hidup.
                  Denise  seru  bercerita,  Ruly  semangat  menimpali,  dan
                Keara… damn, Key… Keara gue itu dengan senyum tersung-
                ging  sempurna  memperhatikan  setiap  kata  yang  keluar  dari
                mulut Denise dan Ruly.








        Isi-antologi.indd   247                                      7/29/2011   2:15:28 PM
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254