Page 246 - PDF Compressor
P. 246

What the fuck was going on with my mind?
                  Ya  sudahlah,  kewarasanku  juga  perlu  dipertanyakan  sejak
               aku  jatuh  cinta  kepada  laki-laki  bernama  Ruly  yang  sedang
               menjilat-jilat sisa selai kacang di jarinya tepat di depanku ini,
               kan? Sejak aku menerima situasi sekarang ini—you know, the
               whole  mencintai  Ruly  diam-diam  tak  berbalas,  mencoret
               Harris dari daftar sahabat, sampai bermain-main api dengan
               Panji—sebagai normalcy, kenormalan, kewajaran, atau apa pun
               namanya itu, aku sebenarnya sudah pantas untuk menambah
               satu  jam  di  sofa  psikiater  setiap  minggu  sebagai  bagian  dari
               ”kenormalan” hidup ini.
                  Empat  tahun  bukan  waktu  yang  singkat  untuk  mencoba
               menjawab pertanyaan ”what if in a man that you love, you find
               a best friend instead of a lover”.
         244      ”Eh, Key,” Ruly sekarang sibuk memencet-mencet BlackBerry-
               nya, ”kayaknya kita berempat udah lama banget nggak nong-
               krong-nongkrong bareng, ya?”
                  ”Berempat?”
                  ”Iya. Lo, gue, Denise, Harris.”
                  Sepersekian  detik  kupakai  untuk  menelan  ludah  sebelum
               Ruly lanjut berkata, ”Gue ajak sekalian ya nanti siang.”



               H a r r i s


               Ikut  casting-nya  kapan,  tiba-tiba  sudah  harus  main  sinetron
               aja gue siang ini. Sinetron sekali tayang dengan pemeran uta-
               ma gue, Ruly, Denise, dan cinta gue Keara. Tanpa skrip, dura-
               si tayang satu jam, lokasi di Potato Head, dan tanpa sutrada-
               ra, hanya mengandalkan kecanggihan akting gue dan Keara.








        Isi-antologi.indd   244                                      7/29/2011   2:15:28 PM
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251