Page 248 - PDF Compressor
P. 248

”Susah, Nis, dua orang ini sibuk melulu, diajak ketemuan
               bareng begini pasti susah banget nyari waktunya,” ujar Ruly.
                  ”Kalau  gue  sih  sibuk  disiksa  bos  gue  ya,  kalau  si  Harris
               sibuk dengan cewek-ceweknya, kali,” Keara tersenyum, meno-
               leh ke arah gue, menepuk lengan gue.
                  Ha?
                  Gue membalas tatapan Keara bingung.
                  Oh, maksudnya kita mau akting gitu, Key? Bermain drama
               di  depan  Ruly  dan  Denise  bahwa  di  antara  kita  tidak  ada
               apa-apa,  walau  lo  sebenarnya  melihat  muka  gue  pun  nggak
               sudi setelah the Singapore affair itu?
                  Okay, I’ll play along.
                  ”Kenapa,  Key,  jealous  much?”  gue  dengan  santainya  terse-
               nyum lebar dan merangkulkan lengan gue ke bahunya.
                  Ini  hal  yang  normal  banget  gue  lakukan  tiga  belas  bulan
         246
               yang lalu, tapi kalau sekarang tidak ada Ruly dan Denise di
               sini  dan  tidak  ada  saksi  sekian  belas  orang  isi  Potato  Head
               siang ini, Keara pasti sudah menyilet-nyilet gue dan menyiram
               bekas lukanya dengan air cuka.
                  ”Ngarep  lo,”  Keara  memaksa  diri  tertawa.  Secara  halus
               menggerakkan bahunya untuk melepaskan rangkulan gue.
                  Gue ikut tertawa. Denise tertawa. Ruly tertawa.
                  Tapi yang membedakan kami adalah, cuma gue yang berasa
               tersayat-sayat  di  dalam  sewaktu  Keara  gue  ini  mencetus,
               ”Ngarep lo.”
                  ”Ngarep lo” itu frasa kasual yang dalam satu hari mungkin
               jutaan  kali  dipakai  orang-orang  dalam  percakapan  di
               Indonesia ini. Tapi ketika lo benar-benar berharap, seperti gue
               berharap kepada lo, Keara, dua kata itu rasanya lebih pedas
               daripada pisau yang terasa menusuk-nusuk ulu hati gue seka-
               rang.








        Isi-antologi.indd   246                                      7/29/2011   2:15:28 PM
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253