Page 267 - PDF Compressor
P. 267
tulis, menjadi salah satu groupies gue dengan mengejar gue
konser ke mana-mana, gue dikejar-kejar jutaan perempuan
yang melempar nomor telepon dan celana dalam dan bra-nya
ke gue tapi Keara-lah yang gue ajak ke backstage, yang gue
cium sebelum konser, yang gue bawa ke red carpet di mana-
mana, yang akan gue ajak ke photoshoot gue dengan majalah
Rolling Stone, dan yang gue bawa ke Las Vegas untuk meni-
kah setelah itu dan kami hidup happily ever after.
But yet, here I am, all suited up, menempuh macetnya
Jakarta setelah jam tujuh malam yang ampun-ampunan ini,
menuju Kempinski untuk menyaksikan Karin bermain harpa
di acara charity dinner Yayasan Jantung Indonesia, atau Yayas-
an Kanker Indonesia? Terserahlah yayasan apa, gue juga
nggak peduli acaranya apa, kalau ini acara penyelamatan
kucing-kucing telantar pun gue bakal datang, yang penting ini 265
adalah gue, Harris Risjad, mencoba menjadi laki-laki waras
yang sedang berusaha memacari perempuan berkualitas yang
pantas dikejar-kejar laki-laki normal mana pun. Berteman
lagu Celine Dion dari playlist iPod gue di mobil.
Yeah, yeah, I know. Mau jadi nggak sarap lagi juga harus
bertahap. Rome was not fucking built in a day.
Suara nyaring BlackBerry gue akhirnya membuat gue me-
ngecilkan volume musik di mobil ini. Ini ngapain juga si Ruly
nelepon gue malam-malam begini.
”What’s up, Rul?”
”Di mana lo?”
”Udah di jalan, ada acara di Kempinski.”
”Lo putar balik sekarang deh, Ris, ke RSPI. Denise kecela-
kaan.”
* * *
Isi-antologi.indd 265 7/29/2011 2:15:29 PM