Page 277 - PDF Compressor
P. 277
Denise! Lo juga tahu itu! Buat apa lo nyuruh gue memperma-
lukan diri gue dengan mengakui perasaan gue ke Ruly? Buat
apa?”
”Karena gue nggak bisa melihat lo seperti ini!”
Crap. Nice, Ris, sekarang lo jadi bajingan yang membentak
perempuan yang lo cintai.
Gue menghela napas.
”You deserve better, Keara.”
Semoga suara gue yang lirih ini cukup buat lo melihat bah-
wa gue tulus, Key. Setiap kata yang gue ucapkan ini tulus.
Tapi yang ada adalah gue seperti menyiram bara api dengan
bensin.
”Better apa, Ris? Tell me, better apa? Better dengan Ruly
menolak gue, dia jadi menghindar dari gue, persahabatan ini
bubar, gue nggak punya teman lagi, itu yang lo bilang better? 275
Sejak lo merusak persahabatan kita dengan perbuatan lo di
Singapur itu dulu, cuma Ruly yang gue punya, Ris! Dan seka-
rang lo mau nyuruh gue untuk merusak itu juga?”
Dan Keara gue menangis.
Shit.
Dia mengalihkan pandangannya dari muka gue, menum-
pukan wajahnya di kedua telapak tangannya.
Fix this, damn it, fix this.
Tapi gue tahu, hanya seorang gue tidak akan bisa memper-
baiki ini, jadi gue melakukan apa yang gue tahu. Gue membu-
ka seat belt gue dan memeluk lo seerat mungkin, Key, siap
menerima akibat apa pun dari keberanian gue ini, termasuk
lo memukuli, menggampar, meronta, bahkan berteriak minta
tolong ke orang-orang yang masih memenuhi Jalan Pakubuwo-
no ini.
Mungkin Tuhan malam ini sedang berpihak ke gue, karena
Isi-antologi.indd 275 7/29/2011 2:15:30 PM