Page 282 - PDF Compressor
P. 282
bih sering pakai hati daripada otak harusnya diberi Nobel
Prize. That guy might be one chauvinistic bastard but he’s telling
the truth.
”Gue nanti sore mau ke RSPI lagi. Mau bareng?” Harris
membalas BBM-ku.
Dan melihat kembali dengan mata kepala gue sendiri bagai-
mana menyedihkan kondisi Denise dan betapa cintanya si
Ruly yang kucintai setengah mati itu dengan perempuan
itu?
”Gue mau bawa mobil sendiri aja. Ketemu di sana, ya,” balas-
ku.
Mungkin aku memang masochistic.
”Key, boleh gue ngomong sesuatu?” balasnya lagi.
Aku cuma mengetik tanda tanya.
”Untuk apa pun yang pernah gue lakukan sehingga menyakiti
280
lo, I’m sorry.”
Sedetik setelah aku merasakan mataku mulai memanas se-
sudah membaca pesan itu, aku meletakkan BlackBerry-ku di
sisi bathtub dan menenggelamkan kepala.
Aku butuh semua gelembung sabun ini untuk menyembu-
nyikan air mata ini.
H a r r i s
”Temen kamu nggak pa-pa?”
Ini pertanyaan pertama yang keluar dari bibir Karin setelah
gue mencium pipinya di lunch date kami di Pepenero Energy
Building, lunch ini semacam bentuk permintaan maaf gue
karena sudah mengingkari janji untuk menghadiri konsernya
tadi malam.
Isi-antologi.indd 280 7/29/2011 2:15:30 PM