Page 41 - PDF Compressor
P. 41
duduk di urutan 14 (dan kalau Kimi terus ancur begini, gue
akan bangkrut kalah taruhan dengan Ruly, shit). Gue udah
lupa Grosjean tadi dengan dahsyatnya menabrak concrete di
7
Turn 17 tepat di depan mata gue, cuma 10 meter dari tempat
gue duduk, man! Damn, mungkin seumur hidup cuma sekali
itu gue bisa menyaksikan langsung tabrakan di sirkuit! Gue
lebih nggak peduli lagi malam ini penyanyi yang ingin diton-
ton Keara—siapa namanya? Katy something?—nggak jadi
nyanyi setelah tadi gue ditarik-tarik Keara di ujung-ujung
practice session dan lari-lari dari Bay Grandstand sampai ke
Padang Stage ini—a good fifteen minutes of running, mind
you—demi mengejar konser si Katy ini yang ternyata batal.
But who the fuck cares?
Keara tadi langsung terduduk di rumput, napasnya ter-
engah-engah hasil jogging tengah malam barusan, dan dia 39
menarik jari gue. ”Haus nih, beliin gue minum dong.”
So there we were, terduduk bodoh di lapangan rumput di
tengah-tengah ratusan penonton yang lain—suasananya meng-
ingatkan gue dengan post-concert Lollapalooza zaman dulu.
Gelas bir yang hampir kosong di tangan gue dan dia. Good
old Budweiser. Kalau mau minum air doang jangan nyuruh
gue yang beli minum.
Panggung yang gelap.
Dan langit malam yang penuh bintang.
Yeah, I know, setelah ini gue akan beli CD Celine Dion aja
dan menghafal mati lirik lagu film Titanic itu.
”Ris, baringan dong, gue mau nyandar,” pintanya.
Dan seperti seorang Seth Rogen yang baru diperintah se-
orang Megan Fox (mending jadi Seth Rogen, kan, gue daripa-
7 Romain Grosjean: driver tim ING Renault
Isi-antologi.indd 39 7/29/2011 2:15:15 PM