Page 45 - PDF Compressor
P. 45
But somehow, my mind tricks me to have faith in the following
scene: aku dan dia duduk di rumah kami nanti, aku membaca
This Is Water-nya David Foster Wallace untuk yang kedua pu-
luh kali, album Battle Studies John Mayer mengalun dari stereo
di sudut ruangan, Ruly duduk di sebelahku membaca apa pun
yang biasanya dia baca—aku tidak pernah melihat dia membaca
apa pun selain The Economist—dan telinganya tersumbat
headphone iPod, rak buku memenuhi satu sisi dinding dan
berpuluh bingkai karya fotoku memenuhi dinding yang lain.
Kenapa Ruly harus memakai iPod di adegan ini?
Karena jika aku harus mendengar lengkingan Charly ST12
dengan ”kamu, kamu, kamu”-nya atau vokalisnya Exist mene-
riakkan lagu Mencari Alasan itu satu kali lagi saja, I’m gonna
kill myself.
Nevertheless, I’ll always remember the night I fell in love with 43
him.
Suatu malam tiga tahun yang lalu, ketika aku baru pulang
dari RKK panjang yang menguras seluruh kapasitas otakku,
12
and all I needed to reload was to take mindless pictures.
Hampir pukul sepuluh malam, aku terduduk di mobilku
di gedung parkir kantor yang hampir kosong, kecuali mobil
Ruly yang masih terparkir di depanku—tidak usah heran,
Ruly itu raging workaholic. Aku? Nooooo, I’m nowhere near
workaholic. This is just something I have to do to put those Kate
Spades in my closet and Leica in my camera bag.
”Key? Belum pulang?”
And there was Ruly, tiba-tiba muncul di samping mobilku,
12 RKK: Rapat Komite Kredit, merupakan pertemuan pejabat bank untuk menghasilkan
keputusan apakah suatu permohonan kredit korporasi akan disetujui atau tidak.
Isi-antologi.indd 43 7/29/2011 2:15:15 PM