Page 42 - PDF Compressor
P. 42

da  Tukul),  gue  berbaring,  dan  menahan  napas  saat  Keara
               tiba-tiba  langsung  berbaring  telentang  dan  menyandarkan
               kepalanya di perut gue.
                  ”Kita istirahat dulu nggak pa-pa ya, Ris? Capek banget gue.
               Si Katy Perry ini batal konser, lagi, nyebelin,” repetnya.
                  Apa pun yang elo mau, K.
                  Gue tahu gue pernah bilang yang gue inginkan hanya dia,
               menatap gue  satu detik saja,  sebagai laki-laki  yang  mungkin
               dia cintai.
                  But for now, this is enough.
                  This is enough.




               K e a r a
          40
               ”How can we be so different and feel so much alike?”
                  Dari  semua  kata-kata  yang  pernah  kubaca  di  dunia  ini,
               sepotong kalimat ini yang kini menari-nari di kepalaku. Ma-
               lam ini, di rumput ini, dan langit pekat hitam dihiasi titik-ti-
               tik berpijar di depan mataku.
                  Kata-kata  itu  kubaca  di  sebuah  buku  anak-anak  berjudul
               Stellaluna. Dulu banget, saat aku diminta Dinda menemaninya
               tidur di rumahnya yang besar luar biasa itu. Suaminya sedang
               dinas ke luar kota, dan hanya tinggal dia dan anaknya. Little
               Ariel, saat itu masih berusia sekitar dua tahun, menarik-narik
               tanganku dan memaksaku membacakannya cerita sebelum ti-
               dur.
                  ”Tante Keeeeyy, baca ini yaaa,” si kecil itu langsung melon-
               cat ke pangkuan, menyodorkan sebuah buku yang kusambut
               dengan kaget. Dan dia langsung menyandarkan kepala di da-








        Isi-antologi.indd   40                                       7/29/2011   2:15:15 PM
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47