Page 50 - PDF Compressor
P. 50
win the game. Gue nggak bisa seperti David Beckham, yang ha-
nya perlu mikirin latihan dan latihan, dan ada manajer yang
mikirin berapa ribu atau juta dolar yang masuk ke rekening gue
setiap gue nendang bola.”
Dan ketika Five for Fighting menyanyikan bait terakhir
lagu Augie Nieto di Kopi Tiam Oey malam itu, Ruly menatap
mataku. Kali ini matanya tidak lagi berkilat-kilat penuh sema-
ngat seperti tadi, namun meredup.
”Jadi atlet di sini nggak bisa bikin gue beli mobil yang seka-
rang terparkir di luar itu, Key. A man has to do what a man
has to do, right?”
We’re both just people who worry about the breaths we take,
not how we breathe.
How can we be so different and feel so much alike, Rul?
Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuat
48
aku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap
bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cin-
ta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.
Three years of my wasted life loving you.
Isi-antologi.indd 48 7/29/2011 2:15:16 PM