Page 24 - Penuntun Praktikum Bahan Pakan
P. 24
Saponin memiliki karakteristik berupa buih, sehingga ketika direaksikan
dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama.
Mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.
Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang khas
menyerupai sabun bahasa latin sapo = sabun. Saponin adalah senyawa aktif
permukaan yang kuat yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan dapat
menyebabkan hemolisis sel darah merah (Robinson.,1991).
Saponin steroid tersusun dari suatu aglikon steroid sapogenin yang terikat
pada suatu oligosakarida yang biasanya heksosa dan pentosa. Struktur kimia dari
aglikon saponin dibagi atas dua golongan yaitu sapogenin steroid dan sapogenin
triterpenoid pentasiklik (Farnsworth., 1966).
Komponen Aglikon dikenal juga dengan istilah sapogenin. Komponen
aglikon secara umum dapat berupa steroid atau triterpenoid (Gambar 4).
Gambar 4. Struktur dasar aglikon (sapogenin) yang dapat berupa (a) steroid atau
(b) triterpenoid (Sumber: Francis et al. 2002)
Gugus gula atau karbohidrat baik pada steroid dan triterpenoid saponin
berikatan pada karbon-3 dari sapogenin. Keberadaan gugus polar (komponen
gula) dan nonpolar (steroid atau triterpenoid) ini menyebabkan saponin memiliki
sifat surface-active. Secara umum komponen saponin terbagi menjadi dua yaitu
glikon dan aglikon. Sedangkan struktur kimia saponin bervariasi antar tanaman.
Hal ini menyebabkan bervariasinya efek biologis saponin terhadap ternak yang
mengkonsumsinya.
Saponin terdapat pada berbagai spesies tanaman, termasuk sejumlah