Page 33 - Penuntun Praktikum Bahan Pakan
P. 33
Asam sianida merupakan zat antinutrisi yang sangat berbahaya bagi ternak
apabila dikonsumsi dalam jumlah besar. Asam sianida merupakan senyawa
glukosida sianogenik yang terdiri dari linamarin dan lotasutralin, di mana
linamarin merupakan senyawa dengan persentase terbesar. Secara biologis,
senyawa asam sianida mampu diturunkan kandungannya dengan bantuan
linamarase (Yunilas et al., 2019).
Gambar 5. Proses Degradasi Asam Sianida oleh Enzim Linamarase
Enzim linamarase mampu mendegradasi linamarin menjadi aseton
sianohidrin yang kemudian terakumulasi menjadi asam sianida (HCN) yang
mudah menguap dan dilepaskan ke udara (Askurrahman, 2010). Aktivitas enzim
linamarase menyebabkan linamarin mengalami hidrolisis menjadi glukosa
sianogenik dan sianohidrin yang lebih lanjut dapat dipecah menjadi HCN dan
aseton.
Sianida bisa dihilangkan dengan beberapa perlakuan antara lain:
fermentasi, perebusan air rebusan dibuang, perendaman pencucian air cucian
dibuang, pengeringan, pengukusan, pemarutan. Menurut FAO WHO (1991)
kandungan sianida yang diperbolehkan pada makanan maksimal 10 ppm.
4. Bahan dan Alat:
Bahan:
1. Sampel bahan pakan (daun ubi kayu, kulit ubi kayu, singkong atau
onggok),
2. Aquadest,
3. Larutan asam tartrat 5%,