Page 21 - Belajar dan Pembelajaran
P. 21
materialnya. Jadi, apa yang penting tidak dipersoalkan. Sebab
yang penting dari suatu bahan pelajaran adalah pengaruhnya
dalam membentuk daya-daya tertentu. Kemampuan daya yang
sudah terbentuk dan berkembang pada seseorang dialihkan
pada situasi baru dalam kehidupan. Teori daya tidak
berkembang luas seperti teori asosiasi dan teori gestalt sehingga
tidak begitu populer.
b. Teori Belajar Asosiasi
Penelitian tentang belajar secara lebih cermat pada umumnya
baru dimulai pada abad keduuapuluh. Herman Ebbinghaus
(1913) dan Bryan and Harter meletakkan dasar-dasar
eksperimen tentang belajar. Ebbinghaus mengadakan
eksperimen tentang “nonsence syllables atau suku-suku kata tak
bermakna” yang dilakukan terhadap dirinya sendiri. Ia
menemukan tentang asosiasi verbal. Ia pun menemukan pula
tentang kurva ingatan dan lupa.
Peletakan dasar teori Ebbinghaus mengenai asosiasi verbal
dilanjutkan oleh tokoh-tokoh psikologi asosiasi. Para ahli
psikologi asosiasi mempunyai pandangan berlainan dengan ahli
psikologi daya. Menurut psikologi asosiasi, perilaku individu
pada hakikatnya terjadi karena adanya pertalian atau hubungan
antara stimulus (rangsangan) dan respon. Individu
mengeluarkan air liur karena tercium oleh bau masakan sedap.
Berteriak “aduh” karena kakinya terjepit.
Bila hal ini dianalogikan dengan bahan pelajaran, misalkan
3x4 = 12 atau ibu kota Filipina adalah Manila. Dari contoh
tersebut 3x4 dan Filipina adalah stimulus sedang 12 dan Manila
adalah respon, dapat dikatakan, bahwa S mempunyai suatu
ikatan atau bond dengan R tertentu. Oleh sebab itu, teori ini juga
dikenal dengan S R Bond Theory.
Teori ini besar sekali pengaruhnya terhadap proses belajar
mengajar atau pembelajaran. Terutama sekali yang berkembang
dewasa ini menggunakan alat mekanik dan elektronik. Mesin
mengajar yang ditemukan oleh Sydney L. Pressey (1926),
9