Page 258 - Belajar dan Pembelajaran
P. 258

an. Penndekatan ini menggunakan masalah kontekstual sebagai titik
                  awal pengajaran matematika.
                        RME  dikembangkan  oleh  Freudenthal  Instituut,  Belanda  dan
                  koleganya  IOWA  oleh  Freudenthal  pada  tahun1977.  Menurutnya,
                  matematika  harus  dihubungkan  dengan  kenyataan,  berada  dekat
                  dengan peserta didik, dan relevan dengan kehidupan masyarakat agar
                  memiliki nilai manusiawi. Pandangannya menekankan bahwa materi-
                  materi  matematika  harus  ditransmisikan  sebagai  aktivitas  manusia.
                  Pendidikan seharusnya memberikan kkesempatan pada peserta didik
                  untuk menemukan/menciptakan kembali matematika melalui praktik.
                  Dengan  demikian  dalam  pendidikan  matematika,  matematika
                  seharusnya  tidak  sebagai  sistem  yang  tertutup  tetapi  sebagai  suatu
                  aktivitas dalam proses pematematikaan.
                        Ada  dua  tipe  proses  pematematikaan  yaitu  pematematikaan
                  horizontal  dan  pematematikaan  vertikal.  Pematematikaan  horizontal
                  adalah  peserta  didik  dengan  pengetahuan  yang  dimilikinya  dapat
                  mengorganisasikan     dan  memecahkan       masalah    nyata   dalam
                  kehidupan  sehari-hari.  Sedangkan  pematematikaan  vertikal  adalah
                  proses  reorganisasi  dalam  sistem  matematika  itu  sendiri,  sebagai
                  contoh  menemukan  cara  singkat  menemukan  hubungan  antara
                  konsep-konsep  dan  strategi-strategi,  dan  kemudian  menerapkan
                  strategi itu. Singkatnya pematematikaan horizontal berkaitan dengan
                  perubahan  dunia  nyata  menjadi  simbol-simbol  dalam  matematikan,
                  sedangkan pematematikaan vertikal adalah pengubahan dari simbol-
                  simbol ke simbol matematika lainnya. Meskipun perbedaan dua tipe
                  mencolok, tetapi tidak berarti bahwa dua tipe tersebut terpisah sama
                  sekali. Kedua tipe tersebut sama-sama bernilai.
                        Pemerintah  Belanda  merformasikan  pendidikan  matematika
                  dengan  istilah  realistic  tidak  hanya  berhubungan  dengan  dengan
                  dunian  nyata  saja,  tetapi  menekankan  pada  masalah  nyata  dapat
                  dibayangkan (to imagine). Kata to imagine sama dengan zich realise-rens
                  dalam  bahasa  Belanda.  Jadi  penekanannya  pada  membuat  sesuatu
                  masalah  itu  menjadi  nyata  dalam  pikiran  peserta  didik.  Dengan
                  demikian konsep-konsep yang abstrak (formal), dapat saja sesuai dan




                  246
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263