Page 65 - Belajar dan Pembelajaran
P. 65

rangsangan dari luar inilah yang disebut dengan respons dalam dunia
                  teori belajar ini. Respons ini bisa diamati dari luar. Respons ada yang
                  positif,  dan  ada  pula  yang  negatif.  Yang  positif  disebabkan  oleh
                  adanya  ketepatan  seseorang  melakukan  respons  terhadap  stimulus
                  yang  ada,  dan  tentunya  yang  sesuai  dengan  yang  diharapkan.
                  Sedangkan  yang  negatif  adalah  apabila  seseorang  memberi  reaksi
                  justru sebaliknya dari yang diharapkan oleh pemberi rangsangan.
                        Unsur    yang    selanjutnya    adalah   masalah     penguatan
                  (reinforcement). Unsur ini datangnya dari pihak luar, ditujukan kepada
                  orang  yang  sedang  merespons.  Apabila  respons  telah  benar,  maka
                  diberi  penguatan  agar  individu  tersebut  merasa  adanya  kebutuhan
                  untuk  melakukan  respons  seperti  tadi  lagi.  Seorang  anak  kecil  yang
                  sedang  mencoreti  buku  kepunyaan  kakaknya,  tiba-tiba  dibentak
                  dengan kasar  oleh kakaknya, maka  ia  bisa  terkejut  dan  bahkan  bisa
                  menderita  guncangan  sehingga  berakibat  buruk  pada  anak  tadi.
                  Memang  anak  tadi  tidak  mencoreti  buku  lagi,  namun  akibat  yang
                  paling  buruk  di  kemudian  hari  adalah  bisa  menjadi  trauma  untuk
                  mencoreti  buku  karena  takut  bentakan.  Bahkan  yang  lebih
                  dikhawatirkan lagi akibatnya adalah jika ia tidak mau bermain dengan
                  buku  lagi  atau  alat  tulis  lainnya.  Itu  penguatan  yang  salah  dari
                  seorang kakak terhadap adiknya yang masih kecil ketika sedang mau
                  memulai menulis buku. Barangkali akan lebih baik jika kakaknya tadi
                  tidak dengan cara membentak kasar, akan tetapi dengan bicara yang
                  halus sambil membawa alat tulis lain berupa selembar kertas kosong
                  sebagai penggantinya. Misalnya, “Bagus!, coba kalau menggambarnya
                  di tempat ini, pasti lebih bagus”.
                        Dengan  cara  penguatan  seperti  itu,  sang  anak  tidak  merasa
                  dilarang menulis. Itu namanya penguatan positif. Contoh penguatan
                  positif lagi, setiap anak mendapat ranking bagus di sekolahnya, orang
                  tuanya  memberi  hadiah  berwisata  ke  tempat-tempat  tertentu  yang
                  menarik, atau setidaknya dipuji oleh orang tuanya, maka anak akan
                  berusaha  untuk  mempertahankan  rankingnya  tadi  pada  masa  yang
                  akan datang.
                        Ada  tiga  kelompok  model  belajar  yang  sesuai  dengan  teori
                  belajar behaviorisme ini, yaitu yang menurut namanya disebut sebagai


                                                                                     53
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70