Page 6 - POLA PERBAIKAN STATUS GIZI MELALUI PELAKSANAAN KONSELING GIZI DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA PROSES PENYEMBUHAN PASIEN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU
P. 6
Penyebab ketidakseimbangan sel-sel dan jaringan dalam memperoleh asupan karena
fungsi protein sendiri sebagai zat pembangun tubuh, zat pengatur di dalam tubuh, dan
membentuk jaringan baru atau mengganti jaringan yang rusak. Subjek penelitian dengan
asupan protein yang tergolong baik sebanyak 73,3% cenderung mempunyai status gizi
normal.
Pencegahan malnutrisi dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan konsumsi
zat gizi makro dapat dilakukan dengan cara pemberian makanan jenis apapun yang paling
disukai, terutama makanan yang mengandung tinggi energi dan protein dengan porsi kecil
tetapi sering. Untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat infeksi penyakit
tuberkulosis, tetap diperlukan pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi supaya tidak
semakin memperberat infeksi penyakitnya (Lazulfa et al., 2016). Berdasarkan uraian
diatas, maka perbaikan status gizi diperlukan dalam proses penyembuhan pasien, oleh
sebab itu penulis tertarik untuk membahas tentang “Pola Perbaikan Status Gizi melalui
Pelaksanaan Konseling Gizi dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Proses
Penyembuhan Pasien Penderita Tuberkulosis Paru”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah
penting sebagai berikut:
1. Apa pengertian penyakit tuberkulosis paru?
2. Bagaimana hubungan status gizi dengan kesembuhan penderita tuberkulosis paru?
3. Apa saja pengaruh pelaksanaan konseling gizi terhadap pengetahuan status gizi
penderita tuberkulosis paru?
4. Bagaimana tingkat kecukupan asupan zat gizi melalui Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pada proses penyembuhan?
2