Page 390 - Modul Ajar Fix per jenjang_2024/2025
P. 390
5) Bapak/Ibu Guru membacakan soal, kata kunci, atau pengertian istilah dengan
menyebutkan nomor peserta didik. Peserta didik yang nomornya disebut harus
menjawab pertanyaan yang diajukan Bapak/Ibu Guru.
6) Peserta didik yang menjawab benar dapat menandai nomor dengan tanda centang (√)
dan salah dengan tanda silang (X).
7) Peserta didik yang memiliki tanda centang (√) secara vertikal atau horizontal harus
berteriak horay.
8) Bapak/Ibu Guru dapat menyesuaikan durasi waktu pelaksanaan model pembelajaran
ini.
Bapak/Ibu Guru juga dapat menggunakan model pembelajaran lain untuk
menyampaikan materi pada tahap pengenalan topik. Model pembelajaran yang disarankan,
yaitu cycle learning (pembelajaran bersiklus). Adapun langkah-langkah penerapan model
pembelajaran tersebut sebagai berikut.
1) Bapak/Ibu Guru menanyakan minat dan keingintahuan peserta didik tentang materi
yang akan dipelajari.
2) Peserta didik diminta untuk menjelaskan pendapatnya tentang materi yang akan
dipelajari.
3) Bapak/Ibu Guru bersama peserta didik mengonfirmasi dan mengembangkan konsep.
Misalnya, memberikan contoh kasus.
4) Bapak/Ibu Guru mengajukan pertanyaan sesuai proses pembelajaran. Misalnya,
bertanya tentang kata kunci yang perlu dikuasai atau meminta peserta didik
menyebutkan contoh kasus lain.
Penanganan Peserta Didik Khusus
Peserta didik dengan kemampuan belajar yang lebih lambat perlu memperoleh
penanganan khusus. Bapak/Ibu Guru dapat memodifikasi unsur yang berkaitan dengan
proses pembelajaran. Misalnya, menambah waktu belajar. Apabila dalam pembelajaran
reguler, Bapak/Ibu Guru mengalokasikan waktu belajar selama 5 JP, maka untuk peserta
didik khusus ini menjadi 10 JP dengan kegiatan yang dapat dilakukan di luar proses
belajar reguler. Selain itu, Bapak/Ibu Guru juga perlu memodifikasi isi materi menjadi
lebih mudah dipahami. Misalnya, penyederhanaan istilah, konsep, dan memberikan contoh
kasus. Bapak/ Ibu Guru juga dapat memodifikasi cara penyampaian materi. Misalnya,
melalui rekaman suara, video pembelajaran, atau rangkuman materi. Peserta didik dengan
kemampuan belajar yang lebih cepat dapat diberi kegiatan pengayaan atau diminta
menganalisis contoh kasus yang relevan dengan materi. Bapak/Ibu Guru perlu
mengelompokkan peserta didik dengan kemampuan yang sama. Selanjutnya, peserta didik
diberi contoh kasus nyata dalam masyarakat dan diminta melakukan penyelidikan dan
analisis terhadap kasus tersebut. Kegiatan ini mendorong peserta didik untuk saling
berdiskusi, mencari informasi mendalam, dan mengungkapkan pengalaman.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pembelajaran dapat dilakukan dengan menyimpulkan materi yang
telah disajikan. Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan informasi mengenai materi yang
akan dipelajari di pertemuan selanjutnya. Bapak/Ibu Guru kemudian menutup pelajaran
dengan doa bersama.
Sub materi 1: Pemberdayaan dan Potensi Kearifan Lokal (5 JP)