Page 102 - Pembelajaran Membaca Kritis
P. 102
Langkah-langkah mengembangkan kegiatan menyusun ide teks eksposisi menjadi
suatu karya, dapat dilakukan melalui langkah berikut: (a) Membaca dan memahami teks
yang akan dikembangkan; (2) tuliskan pokok-pokok dan inti cerita dari teks yang
dikembangkan tersebut, kemudian tentukan juga tema yang terkandung dalam teks
yang akan diproduksi tersebut; (3) Meperhatikan pokok-pokok struktur, unsur dan kaidah
kebahasaan teks yang akan diproduksi (4) Dalam memproduksi suatu teks menjadi
sebuah teks, hendaknya meperhatikan pilihan bahasa yang menarik; (4) Setelah
terselesaikan menjadi bentuk teks yang diproduksi, kemudian diperiksa atau dievaluasi
untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi
5. Memproduksi Teks Eksposisi Menjadi Teks Puisi
Seperti yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, dapat diketahui bahwa teks
eksposisi merupakan teks yang memaparkan suatu kejadian atau peristiwa secara jelas
dan meyakinkan pembaca tentang suatu informasi. Adapun karakter teks ekposisi
antara lain: (1) deskripsi obyek yang berkaitan dengan topik; (2) daftar konsep atau ide
berdasarkan hubungannya; (3) sebab akibat; (4) perbandingan atau kontras; (5)
masalah atau solussi.
Menurut Dalman '''(via Kristyanawati et al., 2019) “teks ekposisi bertujuan untuk (1)
memberikan informasi mengenai suatu objek; (2) memberitahu, mengupas,
menguraikan atau menerangkan sesuatu; (3) menyajikan fakta atau gagasan; dan (4)
menjelaskan hakikat sesuatu, memberikan petunjuk untuk mencapai sesuatu. Struktur
teks eksposisi terdiri atas tiga bagian, yaitu 1) pernyataan pendapat (Tesis), 2)
argumentasi, dan 3) penegasan ulang pendapat (Kemendikbud, 2016).
Dalam memproduksi teks eksposisi menjadi teks puisi, maka perlu diketahui definisi
teks puisi dan struktur teks puisi. Hal itu dimaksudkan agar memudahkan pembaca.
dalam melakukan proses kreatif merubah teks eksposisi menjadi puisi. Esten, (1992: 32)
mengemukakan, bahwa puisi merupakan salahsatu bentuk prosa terikat. Waluyo (1987:
25) juga mengemukakan puisi sebagai karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair-penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan
semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
(1) Struktur Fisik Puisi atau kebahasaan ini dapat dibagi menjadi beberapa unsur,
antara lain: diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), verifikasi, dan tata
wajah puisi; (a) Diksi adalah pemilihan kata. Kata-kata dalam puisi bersifat konotatif; (b)
pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau
imajinasi; (c) Kata Konkret kata konkret berguna untuk membangkitkan imajinasi
pembaca, kata-kata harus diperkonkret atau diperjelas; (e) Versifikasi (Rima, Ritma, dan
Metrum); (f) Tata Wajah bahwa tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi
dengan prosa dan drama. Tipografi ini juga sangatlah penting untuk menunjukan kesan
indah pada penulisan sebuah puisi.
Panduan Praktis Membaca Kritis dan Kreatif
Berbasis Project Based Learning 91