Page 23 - E-MODUL BIOTEKNOLOGI SMA
P. 23
BIOTEKNOLOGI SMA/MA KELAS XIII
4. US National Institute of Health and the Departement of Energy memulai sebuah proyek yang
dinamakan Human Genome Project. Proyek ini dimulai pada 1 Oktober 1990 – April 2003.
Proyek ini bertujuan untuk memperoleh pemetaan yang lengkap (complete mapping) dan
pemahaman mengenai keseluruhan gen pada manusia (human genome). Salah satu hasil
proyek ini adalah kebrehasilan dalam mempublikasikan urutan genom tikus pada November
2002 dan genom mencit pada Desember 2002. Selain itu melalui proyek ini juga berhasil
mengidentifikasi lebih dari 3 juta variasi genetic manusia yang biasa disebut single nucleotide
polymorphism (SNPs) dan keseluruhan cDNA (full-leght complementary DNA) untuk lebih
dari 70% gen manusia dan mencit yang diketahui.
Perkembangan bioteknologi modern didasarkan pada perkembangan metode termutkahir
sehingga dapat diaplikasikan. Metode tersebut antara lain (Prasetya, 2021):
a. Teknologi Reproduksi
Teknologi reproduksi adalah cara perbanyakan hewan dan tumbuhan dengan menggunakan
prosedur dan peralatan tertentu untuk mendapatkan keturunan secara cepat dan mempunyai sifat
atau karakter yang sama dengan induknya atau bahkan lebih baik dari induknya. Jenis-jenis
teknologi reproduksi yang telah dikembangkan antara lain kultur jaringan, inseminasi buatan,
fertilisasi in vitro dan kloning.
Kultur Jaringan
Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel, yaitu setiap sel membawa informasi
genetik yang lengkap sehingga berpotensi untuk berkembang menjadi individu baru yang
lengkap. Kultur jaringan pada awalnya dilakukan oleh Frederick C. Steward. Steward
mengkultur selsel akar tanaman wortel dalam suatu media buatan. Dari sel-sel akar itu berhasil
tumbuh tanaman wortel yang lengkap. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa sel mengandung
semua informasi genetik yang lengkap.
Bagian yang akan ditumbuhkan melalui kultur jaringan disebut eksplan. Eksplan yang
digunakan biasanya dari jaringan tumbuhan yang masih muda, misalnya ujung akar, tunas, dan
daun muda. Berdasarkan jenis eksplannya, kultur jaringan dapat dibedakan menjadi kultur
meristem, kultur antera, kultur embrio, kultur protoplas, kultur kloroplas, kultur polen, dan lain-
lain. Eksplan yang telah disterilkan ditumbuhan pada media steril yang mengandung nutrisi dan
zat pengatur tumbuh. Selama kultur berlangsung, faktor lingkungan seperti cahaya, temperatur,
kelembapan, dan pH diatur pada kondisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan eksplan. Jika
nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan keadaan lingkungan sesuai, eksplan akan tumbuh menjadi
massa sel yang belum mengalami diferensiasi yang disebut kalus. Kalus kemudian tumbuh
menjadi tanaman kecil yang telah lengkap yang disebut plantlet. Sebelum dapat ditanam, plantlet
13 | P a g e