Page 39 - Flibbok klp 2
P. 39
4. Apabila penulis ingin memperkuat teorinya dengan
mengacu pada pernyataan seorang penulis yang telah diterbitkan, maka ia
harus menyatakan dengan tegas dari sumber mana kutipan tersebut diambil
(Keraf, 2011).
5. Penulisan karya ilmiah lebih baik menulis sendiri walaupun mungkin sangat
tidak bagus untuk dibaca apalagi dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai
seorang pelajar, tentu kita akan berusaha keras supaya karya tulis ilmiah yang
dibuat mendapat tempat di mata orang-orang terhormat. Perlu kerja keras dan
belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.
6. Agar terhindar dari penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap
saat. Ketika menulis hasil pemikiran sendiri suatu saat dapat kita rangkai
menjadi kalimat yang efektif dalam karya tulis ilmiah kita.
7. Tidak perlu malu untuk belajar, media blok internet jadikan sebagai penulisan
karya ilmiah. Mungkin awalnya terkesan alamiah, tetapi akan berubah menjadi
ilmiah bila kita serius dengan apa yang kita tuliskan. Banyak membaca karya
tulis orang lain dan berupaya keras mencari referensi, baik dari buku ataupun
jurnal ilmiah terpercaya untuk mendukung argumen.
8. Kita harus sering melatih membuat sebuah karya tulis ilmiah, karena tidak
mudah untuk menulisnya.
G. Simpulan
Plagiat adalah mengambil karangan (pendapat) orang lain atau bukan karangan
sendiri seolah-olah dijadikan sebagai karangan (pendapat) sendiri, misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama sendiri (Soelistyo, 2011:19). Mencuri
bahasa dan pikiran orang lain, dijadikan sebagai karya pribadi juga disebut
plagiarisme. Plagiarisme dapat juga melakukan pelanggaran etika ilmiah dan
kekayaan intelektual oleh banyak akademisi.
BAB 6
Resensi
A. Definisi Resensi
29