Page 26 - daftar isi PP 2021-2023
P. 26
g. Saudara sekandung pekerja meninggal : 1 (satu) hari
h. Anggota keluarga : 1 (satu) hari
(suami/istri, orang tua/mertua, anak)
pekerja sakit keras
i. Mengalami bencana alam.
2. Permintaan ijin pada diktum 1 di atas disampaikan selambat-
lambatnya satu minggu sebelumnya kecuali untuk d, e, f, g, h,
untuk cabang disetujui atasan langsung dan diketahui SDM.
3. Keperluan pribadi selain pada diktum 1, pekerja dapat
mengambil hak cuti tahunannya.
4. Pekerja yang sedang menderita sakit, dan dimungkinkan apabila
yang bersangkutan tetap masuk kerja akan menambah parah
sakitnya atau tidak dapat berkonsentrasi dalam pekerjaan
sehingga akan mengganggu keselamatan diri sendiri dan orang
lain atau akan dapat menularkan penyakit yang diderita maka
pekerja yang bersangkutan dapat tidak masuk kerja dengan
ketentuan :
a. Bila sakit, harus memberitahukan perihal sakitnya kepada
atasannya langsung hari itu juga lewat surat, telepon, WA
dan email dan membuat surat tertulis setelah yang
bersangkutan masuk kembali ke kantor. Surat tertulis yang
dibuat harus dilengkapi dengan surat keterangan dokter.
Apabila tidak ada keterangan dari dokter akan mengurangi
hak cutinya.
b. Apabila yang bersangkutan sakit lebih dari 6 hari kerja
berturut – berturut sejak surat keterangan dokter dikeluarkan
maka yang bersangkutan harus memperbaharui surat
keterangan dokter. Dalam waktu lebih dari 6 hari kerja yang
bersangkutan masih sakit maka setiap 6 hari kerja harus
melaporkan perihal sakitnya.
5. Apabila karena sesuatu hal pekerja ingin meninggalkan
pekerjaan untuk sementara waktu, perusahaan akan
memberikan ijin apabila :
a. Keperluan itu tidak dapat diwakilkan orang lain.
b. Pekerjaan yang ditinggalkan dapat tergantikan orang lain.
c. Volume pekerjaan tidak banyak.
d. Mengajukan ijin tertulis ke atasan langsung dan kepala
cabang/ manager.
Pasal 29
Ijin Meninggalkan Pekerjaan Tanpa Upah
1. Atas permintaan sendiri, karena suatu urusan pribadi yang
sangat mendesak dan penting dimana urusan ini tidak dapat
22