Page 201 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 201

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA





                 proklamasi dari Domei Jakarta diteruskan kepada penguasa tertinggi
                 Indonesia di sana, Mr. Wongsonegoro yang saat itu menjabat Fuku

                 Shuchookan (Wakil Residen Semarang). Berita itu dibacakan Wongsonegoro
                 dalam sidang pleno dan mendapat tanggapan meriah lalu disebarluaskan
                 kepada masyarakat sampai ada berita bantahan dari Domei. Menyerahnya

                 Jepang kepada Sekutu membuat orang-orang Jepang di Domei Semarang
                 kehilangan gairah kerja. Sebaliknya orang-orang Indonesia sangat bergairah
                 bahkan mengambil alih dan menguasai kantor berita Domei. Ketika berita
                 Proklamasi sampai di Bandung melalui “morse cast” dari Domei Jakarta,
                 wartawan dan markonis Domei Bandung yang nasionalis terjegal saat akan

                 menyebarkan berita gembira tersebut. Jepang melarang penyebarannya
                 karena berita tersebut dikirim dari Jakarta tanpa melalui izin Sendenbucho
                 atau Kepala Barisan Propaganda Jepang. Meski Jepang lebih ketat melakukan

                 pengawasan terhadap penyebaran berita tersebut, berita proklamasi tetap
                 dapat sampai ke meja redaksi surat kabar dan radio Jepang Bandung Hoso
                 Kyoku atau Radio Nirom pada zaman Belanda, Harian Tjahaja dan Soeara
                 Merdeka.



                 c. Pertahanan Surabaya menuju 10 November 1945
                       Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu dari Brigade 49 di bawah
                 pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya. Pasukan

                 itu merupakan bagian dari Divisi ke-23 di bawah pimpinan Jenderal D.C.
                 Hawthorn. Mereka mendapat tugas dari Panglima AFNEI untuk melucuti
                 serdadu Jepang dan menyelamatkan para interniran Sekutu. Pemimpin
                 pasukan Sekutu menemui R.M. Suryo (pemegang pemerintahan Indonesia
                 di Jawa Timur). Namun pemerintah Indonesia di Jawa Timur merasa enggan

                 menerima kedatangan mereka. Setelah diadakan pertemuan antara wakil
                 pemerintah Republik Indonesia dengan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby.
                       Berita akan mendaratnya Tentara Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 di

                 Surabya dikawatkan pertama oleh Menteri penerangan Amir Syarifuddin

                                                                                     201
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206