Page 431 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 431
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
abad. Rakyat Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah
pimpinan Kapitan Pattimura, seorang bekas sersan mayor tentara Inggris.
Pattimura menjadi pemimpin rakyat Maluku untuk melawan Belanda.
Faktor penyebab perlawanan ini akibat kesengsaraan rakyat sudah begitu
memuncak karena kebijakan-kebijakan Belanda yang memberatkan
rakyat seperti; pemberlakuan kerja wajib, pemberlakuan uang kertas, dan
pengangkatan pemuda Maluku menjadi serdadu Belanda. Pattimura pun
mengajukan daftar keluhan rakyat atas kebijakan semena-mena tersebut.
Namun tidak mendapatkan tanggapan oleh pemerintah Belanda.Akhirnya,
pemberontakan dilakukan. Dengan mempersatukan rakyat, pasukan
Pattimura unggul. Ditandai dengan terbunuhnya Residen Belanda, Van
Der Bergh. Tapi perlahan-lahan, kekuatan Belanda bangkit kembali seiring
bantuan dari Batavia.Pasukan Pattimura dipaksa untuk bergerilya dan
akhirnya harus menyerah dan dihukum gantung di Ambon. Di depan
benteng New Victoria pada tanggal 16 Desember 1817. Setelah Pattimura
tiada, lahir pahlawan-pahlawan lain seperti Anthonie Rhebok, Thomas
Pattiweal, Lucas Latumahina, dan Johanes Matulessi.
Pada tanggal 15 Mei 1817 serangan dilancarkan terhadap benteng
Belanda,‘Duurstede’ di Pulau Saparua. Residen Van Den Berg terbunuh.
Pattimura dalam perlawanan ini dibantu oleh teman-temannya; Philip
Latumahina, Anthony Ribok, dan Said Perintah. Berita kemenangan pertama
ini membangkitkan semangat perlawanan rakyat di seluruh Maluku. Paulus
Tiahahu dan putrinya Christina Martha Tiahahu berjuang di Pulau Nusalaut,
dan Kapitan Ulupaha di Ambon.Tetapi perlawanan rakyat ini akhirnya
dapat dikalahkan dengan penuh tipu muslihat dan kelicikan dapat oleh
Belanda. Pattimura dan teman-temannya pada tanggal 16 Desember 1817
dijatuhi hukuman mati di tiang gantungan, di Fort Niew Victoria, Ambon.
Gagasan awal mengenai Ke-Indonesia-andi Maluku sudah ada,
jauh sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan, tepatnya pada sekitar
tahun 1890an. Munculnya gagasan keindonesiaan tersebut diawali dengan
431