Page 434 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 434
BAHAN MATERI FILM SEJARAH
Pada masa pendudukan Jepang di Ambon, kaum nasionalis Ambon
merasa sulit untuk memperjuangkanIndonesia merdeka. Tak hanya itu,
mereka juga kesulitan untuk menerapkan pemikiran dan gagasan mereka
untuk melakukan perubahan dikarenakan sistem pemerintahan Jepang
yang bersifat militer sehinggasangat membatasi kegiatan kaum pergerakan
kemerdekaan di Ambon. Selain itu aparat pemerintah sipil pun tidak
memiliki pengaruh sama sekali dan hanya tunduk dengan pemerintah
Jepang.
Sistem yang diterapkan Jepang mengubah struktur masyarakat di
Ambon yang sebelumnya telah dibentuk oleh Belanda. Perubahan sistem
tersebut membawa dampak yang begitu besar bagi masyarakat Ambon
mengingat pada masa pemerintahan Hindia Belanda pengaruh Belanda
begitu kuat melekat pada kehidupan masyarakat di Ambon. Perubahan-
perubahan itu diantaranya adalah semua orang-orang kulit putih (Eropa)
ditangkap dan dibunuh dan orang-orang Maluku yang pada masa penjajahan
Belanda bekerja untuk Belanda dimanfaatkan oleh Jepang.
Baik kaum pergerakan maupun masyarakat tidak dapat berbuat apa-
apa karena merasa takut kepada aparat keamanan, dinas rahasia serta mata-
mata Jepang. Selain itu, organisasi sosial pun hanya dapat berfungsi apabila
mendapatkan izin dari pemerintah Jepang terlebih dahulu. Sehingga dengan
kondisi yang seperti itu, sangat sulit untuk memberikan kontribusi untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sebab yang dilakukan kaum
pergerakan dan masyarakat di Ambon hanyalah untuk membantu Jepang
dalam rangka memenangkan peperangan melawan sekutu.
Selain itu, karena pengawasan yang sangat ketat juga menyulitkan
para kaum pergerakan untuk berkomunikasi dengan para nasionalis yang
ada di pulau Jawa, mengingat Jepang juga mengendalikan semua sarana
komunikasi dan media massa di Ambon.
Di sisi lain mengenai kehidupan rakyat Ambon, tak jauh berbeda
dengan masa sebelumnya. Kesejahteraan masyarakat setelah kedatangan
434