Page 11 - Perlawanan Indonesia terhadap para Penjajah-Pundhirela
P. 11
Gambar 10. I Gusti Ktut Jelantik Sumber: https://www.pahlawanindonesia.com/biografi-i-
gusti-ketut-jelantik-pahlawanbali/
Belanda melakukan penyerangan ke Pulau Bali tercatat sebanyak 3 kali dan berhasil
menguasai Buleleng. Namun rakyat Bali yang dipimpin Raja Buleleng dan I Gusti Ketut
Jelantik melakukan perlawanan. Perang tersebut dikenal dengan perang puputan, yaitu
perang yang dilakukan secara besar-besaran hingga titik darah penghabisan. Perang
Puputan terjadi di beberapa wilayah di Pulau Bali yaitu: Puputan Badung, Puputan
Kusamba, dan Puputan Klungkung.
h) Perang Sisingamangaraja XII (1870-1907)
Penyebab Perang Sisingamangaraja XII adalah saat Sisingamangaraja memerintah Kerajaan
Bakara, Tapanuli, Sumatra Utara pihak Belanda ingin menguasai wilayah Tapanuli. Tahun
1978 Belanda menyerang tapanuli namun berhasil dihalau rakyat Bakara. Tahun 1904
Belanda menyerang tanah Gayo dan Danau Toba dan berhasil menghancurkan pertahanan
Kerajaan Bakara. Sisingamangaraja XII akhirnya gugur dalam pertempuran.
Gambar Sisingamangaraja XII
Sumber : https://borneo24.com/pendidikan/pahlawan-dari-tanah-batak-
sisingamangaraja-xii/
i) Perang Aceh (1873-1906)
Latar belakang Perang Aceh adalah Belanda ingin menguasai Aceh karena letaknya sangat
strategis sebagai lajur perdagangan internasional. Meskipun pada tahun 1879 Belanda
berhasil menguasai Aceh, namun wilayah pedalaman masih dikuasai oleh pejuang militan
seperti Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, dan Cut Nyak Dien. Akhirnya Belanda
menggunakan strategi stelsel konsentrasi, yaitu memusatkan perhatian pasukan agar lebih
fokus dan terkumpul. Selain itu, Belanda juga mengirim mata-mata yang bertugas
mempelajari kelemahan rakyat Aceh. Mata-mata tersebut adalah Dr. Snouck Hurgrunje. Ia