Page 53 - epocket book Penulisan Artikel Ilmiah
P. 53

kemungkinan  kita  mendapat  informasi  yang  bersifat  fitnah  terhadap  yang

               bersangkutan. Ciri khas fitnah adalah penyampaian data yang diputarbalikkan dari
               kejadian  sesungguhnya.  Fitnah  merupakan  hoaks.  Hoaks  bisa  menghilangkan

               kepercayaan,  membuat  tindakan  dan  sikap  salah  terhadap  sesuatu;  memberikan
               pengaruh buruk bagi pihak yang dirugikan akibat informasi yang terkandung. Untuk

               memperkuat  argumen,  dibuat  pernyataan  bombastis  sebagai  upaya  penonjolan

               informasi. Pilihan kata-kata yang memojokkan seseorang harus diwaspadai. Untuk
               mengetahui kebenarannya, maka kita perlu bersikap objektif, tidak

               menghakimi. Secara etis, ketika kita menemukan informasi masih dalam wilayah abu-
               abu kebenarannya, maka kita tidak boleh mengambil tindakan buru-buru. Sebelum

               mengambil  kesimpulan,  pahami  dahulu  informasi  yang  kita  miliki.  Kita  dapat

               membandingkan  informasi  itu  dengan  referensi  yang  ada.  Untuk  memastikan
               kebenarannya, maka kita perlu melakukan verifikasi data. Siapa yang memproduksi

               atau mengirim informasi? Apa tujuan informasi itu dibuat?


               Gambar III. 6. Melawan Konten Negatif
               Sumber: Olahan Penulis (2021)



               Memverifikasi Konten Negatif
               Tujuan dasar dari kompetensi ini adalah kita ingin mendapatkan informasi yang benar.

               Kita  melakukan  cross  check  untuk  menguji  kebenaran  suatu  informasi.  Langkah
               verifikasi akan mengurangi resiko menjadi korban dari konten negatif. Kita menguji

               kebenarannya  dengan  mencari  informasi  dari  sumber-sumber  lain  yang  kredibel.

               Sumber yang kredibel adalah yang memiliki rekam jejak yang baik, memiliki keahlian
               di  bidangnya,  dan  kita  ketahui  tidak  memiliki  bias  kepentingan.  Kompetensi  ini

               sebenarnya menunjukkan bahwa kita adalah pemain aktif dalam mengelola informasi.
               Kita tidak mau menelan mentah-mentah berbagai informasi yang kita peroleh. Upaya

               verifikasi ini dilakukan karena secara mendasar ada dorongan dari diri kita sendiri

               untuk mengkonsumsi informasi yang benar dan memberi manfaat bagi kita, bukan
               informasi  bohong,  penipuan,  mengandung  unsur  kejahatan,  atau  menjebak  kita.

               Prinsip kehati-hatian yang kita lakukan secara tidak langsung juga dapat berimbas
               pada orang-orang  yang  mengirimkan informasi  yang  salah.  Contoh:  Apakah  Anda

               pernah menerima hoaks di WAG (Whatsapp Group) Keluarga? Pertanyaan semacam
               ini biasanya akan dijawab: “Sering!”. Pertanyaannya, apakah anggota WAG Keluarga



                                                                                           DIGITAL SKILL    45
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58