Page 51 - modul inventarisasi hutan
P. 51
yang akan ditata. Adapun bahan dan peralatan
yang digunakan, antara lain: Peta topografi, Peta
kerja, Kompas, Altimeter,Tali ukur, dll. Hasil
orientasi lapangan dipergunakan untuk
menyusun Peta Proyeksi alur.
b) Rintisan Trase.
Berdasarkan peta proyeksi alur yang telah
disahkan, dilaksanakan trase jalan rintisan
selebar ±0,5 meter dengan memperhatikan
kelerengan, belokan, dan lain-lain sesuai dengan
persyaratan alur. Adapun bahan dan perlatan
yang digunakan, antara lain: Peta proyeksi, Peta
topografi, Peta kerja, Kompas, Alti meter, Tali
ukur, Peralatan babat lapangan. Hasil rintis trase
ini dipetakan dalam peta skala 1 : 25.000.
Walaupun tidak jauh berbeda tetapi dapat
dipastikan bahwa peta hasil rintis trase ini tidak
akan sama dengan peta proyeksi.
c) Pelaksanaan Pembuatan alur.
Berdasarkan rintis trase di lapangan, dilakukan
babad, yaitu menebang semak belukar dan
pohon-pohon selebar alur yang direncanakan.
Setelah babad dilaksanakan dongkel, yaitu
menggali dan membuang tunggak-tunggak
pohon, dilanjutkan dengan “planeer”, yaitu
meratakan permukaan alur, dan dilanjutkan
dengan pembuatan selokan / parit di kanan-kiri
alur.
Pusdikbang SDM Perum Perhutani Hal- 39