Page 22 - BAHAYA NAPZA SISWA
P. 22
akan tetap ada, dan apabila tubuh dipaksa untuk Singkatin!
terus bekerja tentu akan menimbulkan efek yang
Golongan psikotropika
berbahaya bagi tubuh. Stimulan umumnya digunakan
berdasarkan pengaruhnya yakni:
untuk mengobati gangguan mental seperti attention
deficit hyperactivity disorder (ADHD). Stimulan bekerja SuDaH
Tambah Tenang dan Kacau
dengan mengaktifkan sistem saraf pusat, menghasut
perasaan gembira dan meningkatkan fungsi fisik dan Stimulan = Menambah
kognitif. Ketika seseorang menggunakan zat ini, maka produktivitas
akan merasakan aliran kesenangan intens yang Depresan = Memberikan rasa
Tenang
disebabkan oleh lonjakan dopamine. Zat yang termasuk
Halusinogen = Kacaunya daya
dalam stimulan yakni amfetamin, ekstasi, kokain dan
tangkap panca indra.
nikotin. Penggunaan amfetamin (Gambar 5) sering
disalahgunakan oleh public figure, agar tetap
mendapatkan kekuatan fisik dan meningkatkan produktivitas tubuhnya. Kecanduan
stimulan bisa diatasi dengan detiksifikasi di pusat perawatan, terapi dan dukungan
kelompok.
2. Depresan, bekerja dengan mengurangi
kegiatan dari susunan sistem saraf pusat, sehingga
memberikan rasa tenang dan memudahkan
seseorang untuk dapat tidur. Salah satunya yaitu
ketergantungan pada obat tidur dengan
meningkatkan dosis yang telah ditentukan tanpa
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Seseorang akan merasa perlu untuk mengambil
jumlah yang lebih besar setiap kali tidur dan
Gambar 6. Rohypnol (Pil BK) menyebabkan kecanduan. Ketika seseorang
Sumber: Wikipedia.id bergantung pada obat tidur dan merasa
memerlukan dosis lebih untuk meningkatkan kualitas tidur mereka. Penggunaan
depresan yang tidak terkendali dan tanpa pengawasan menyebabkan terganggunya
fungsi sistem saraf pusat, ketidakpekaan sel saraf sensori dan motoric, penurunan fungsi
alat indera, kehilangan control diri dan kecanduan. Dosis tinggi penggunaan depresan
dapat menekan pusat pernapasan pada otak dan menyebabkan kematian. Zat yang
termasuk dalam depresan yakni, valium, alkohol, mandrax, pil BK, rohypnol, mogadon,
dan lainnya (Gambar 6).
3. Halusinogen, menimbulkan halusinasi yaitu kacaunya
daya tangkap panca indera dalam menangkap
kenyataan objektif, sehingga apa yang dilihat,
didengar dan dirasa berbeda dengan kenyataan
sebenarnya. Halusinogen ini memberikan efek yang
berbeda pada setiap individu, tergantung pada
individu tersebut. Para ahli berpendapat bahwa
halusinogen tidak memiliki dampak medis apapun
dan menganggap dapat mengganggu kesehatan
pasiennya. Zat yang termasuk dalam
Gambar 7. LSD
Sumber: sdnkacok02.sch.id
17