Page 26 - BAHAYA NAPZA SISWA
P. 26
kekuatan pada kemampuan untuk berpikir, merencanakan, memecahkan masalah,
membuat keputusan dan menggunakan kendali diri atas impuls (Gambar 11). Pergeseran
keseimbangan anatara sirkuit ini, sirkuit ganglia basal dan perluasan amigdala membuat
seseorang dengan gangguan penggunaan zat mencari obat secara kompulsif dengan kontrol
impuls yang berkurang. Beberapa obat seperti opoid juga mengganggu bagian otak lainnya
seperti batang otak yang mengontrol fungsi dasar yang penting bagi kehidupan, termasuk
detak jantung, pernapasan dan tidur. Gangguan ini menjelaskan mengapa overdosis dapat
menyebabkan depresi pernapasan dan kematian.
4. Neonatal Abstinence Syndrome (NAS). Penggunaan NAPZA saat masa kehamilan membuat
bayi mengalami NAS dan kecanduan setelah lahir. Gejala akan berbeda tergantung pada zat
yang digunakan, termasuk tremor, masalah dengan tidur dan makan, maupun kejang
(Gambar 12). Beberapa zat juga dapat masuk ke dalam ASI (NIDA, 2007; Harbia, 2018).
Gambar 12. Tanda-tanda NAS
Sumber:myamericannurse.com
Dampak Fisiologis
Orang dengan kecanduan sering memiliki satu atau lebih masalah kesehatan, yang
mencakup penyakit paru-paru, jantung, stroke, kanker atau kondisi kesehatan mental.
Misalnya, diketahui bahwa asap tembakau dapat menyebabkan kanker, metamfetamin dapat
menyebabkan masalah gigi yang parah, yan dikenal sebagai mulut sabu dan opoid menyebabkan
overdosis dan kematian. Beberapa obat seperti inhalan dapat merusak atau menghancurkan sel
saraf baik di otak maupun sistem saraf tepi. Penggunaan NAPZA dapat meningkatkan resiko
tertular infeksi. HIV dan hepatitis C dapat terjadi karena berbagai peralsatan suntuk atau dari
praktek uang tidak aman. Infeksi jantung dan katupnya (endokarditis) dan infeksi kulit
(selulitis) dapat terjadi setelah terapapar bakteri ketika menggunakan NAPZA yang disuntikkan
(NIDA, 2007).
Dampak Psikologis
1. Kesenangan atau euphoria tingkat tinggi. Belum diketahui penyebabnya, tetapi
dimungkinkan melibatkan lonjakan endorphin dan neurotransmitter lain di ganglia basal
(reward cirxuit). Ketika beberapa obat diminum, dapat menyebabkan lonjakan
neurotransmitter yang lebih besar (Gambar 1.2). Selain itu, lonjakan neurotransmitter
21