Page 25 - BAHAYA NAPZA SISWA
P. 25

contohnya yaitu pengguna metamphetamine yang memiliki sifat merangsang sistem saraf
                    pusat,  merangsang  fungsi  tubuh,  meningkatkan  kegairahan  secara  berlebihan  dan
                    mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui kemampuan tubuh.
               2.  Mengganggu pengiriman sinyal. Obat mengganggu cara neuron mengirim, menerima dan
                    memproses sinyal melalui neurotransmitter. Beberapa obat seperti mariyuana dan heroin,
                    dapat  mengaktifkan  neuron  karena  struktur  kimianya  meniru  neurotransmitter  alami
                    dalam  tubuh.  Hal  ini  memungkinkan  obat  untuk  menempel  dan  mengakifkan  neuron,
                    namun  tidak  dengan  cara  yang  sama  seperti  neurotransmitter  alami  dan  menyebabkan
                    pesan yang dikirim melalui jaringan menjadi abnormal. Obat lain seperti amfetamin atau
                    kokain dapat menyebabkan neuron melepaskan neurotransmitter alami dalam jumlah besar
                    yang tidak normal dan mencegah daur ulang normal bahan kimia otak dan mengganggu
                    transporter. Hal ini juga memperkuat dan mengganggu komunikasi normal antar neuron.
                    Video  berikut  menunjukkan  cara  kerja  stimulant,  depresan  dan  halusinogen  yang
                    mempengaruhi sistem saraf pusat. Stimulant, depresan dan halusinogen bekerja dengan
                    mempengaruhi jalannya sinyal, sehingga pesan yang disampaikan menjadi abnormal. Lebih
                    jelasnya, simak video berikut.













                                               Sumber: https://youtu.be/8qK0hxuXOC8
                                             3.    Mempengaruhi  beberapa  bagian  otak.  Area  otak  yang
                                             terpengaruh oleh penggunaan NAPZA meliputi: 1) Ganglia basal,
                                             memainkan  peran  penting  dalam  bentuk  motivasi  positif,
                                             termasuk efek menyenangkan dari aktivitas sehat seperti makan,
                                             bersosialisasi  dan  seks,  serta  terlibat  dalam  pembentukan
                                             kebiasaan.  Area  ini  membentuk  “reward  circuit”,  obat-obatan
                                             tersebut  mengaktifkan  sirkuit  ini  secara  belebihan  dan
                                             menghasilkan euphoria obat yang tinggi. Penggunaan obat secara
                                             terus menerus, membuat sirkuit beradaptasi dengan keberadaan
                                             obat,  mengurangi  sensitivitasnya  dan  membuatnya  sulit  untuk
                                             merasakan  kesenangan  dari  apapun  selain  obat.  2)  Perluasan
                                             Amigdala,  berperan  dalam  perasaan  stress,  seperti  kecemasan,
                                             lekas  marah  dan  kegelisahan  yang  mencirikan  ketergantungan
                                             terhadap obat, sehingga ketika obat memudar, membuat orang
                                             tersebut  mencari  obat  lagi.  3)  Korteks  prefrontal  memberi
       Gambar 11. Bagian Otak yang Mengalami
                     Kerusakan
           Sumber:litbang.kemendagri.go.id
                                                               20
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30