Page 177 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 177

f.   Polusi dan Stres Lingkungan
              Polusi udara, tanah, dan air dapat memberikan stres yang signifikan pada

          tumbuhan. Misalnya, polusi ozon dapat merusak klorofil dan mengurangi laju
          fotosintesis.  Stres  lingkungan  seperti  kekeringan,  suhu  ekstrem,  dan

          kontaminasi kimiawi dapat memperlambat atau menghentikan pertumbuhan
          tumbuhan.



          11.6 Morfogenesis



                Morfogenesis  mengacu  pada  proses  pembentukan  dan  pengembangan
          bentuk  struktural  pada  tumbuhan,  yang  melibatkan  pengaturan  dan

          diferensiasi  sel  serta  pengaturan  pola  pertumbuhan  pada  tingkat  jaringan
          dan organ. Proses ini sangat penting untuk pembentukan struktur tanaman

          yang khas, seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Morfogenesis tidak
          hanya  terkait  dengan  pembentukan  struktur  fisik,  tetapi  juga  dengan

          kemampuan tanaman untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
              Meristem adalah pusat dari semua proses morfogenetik pada tumbuhan.

          Proses  morfogenesis  dimulai  dari  meristem,  di  mana  sel-sel  meristem
          membelah dan terdiferensiasi untuk membentuk berbagai organ tanaman.



          11.7 Peranan Cahaya dalam Perkecambahan Biji



            Cahaya  memainkan  peran  yang  sangat  penting  dalam  proses
          perkecambahan  biji,  terutama  dalam  mempengaruhi  berbagai  tahap
          perkembangan  tanaman  setelah  biji  mulai  berkecambah.  Dari  perspektif

          fisiologi  tanaman,  ada  beberapa  cara  utama  cahaya  mempengaruhi
          perkecambahan biji:



          1.   Stimulus untuk Perkecambahan

              Beberapa  biji  memerlukan  cahaya  untuk  memulai  perkecambahan,
          sementara  yang  lain  justru  lebih  menyukai  kegelapan  untuk  berkecambah.

          Biji  yang  membutuhkan  cahaya  biasanya  memiliki  lapisan  yang  peka
          terhadap fotoreseptor seperti fitokrom, yang merespons cahaya merah dan
          jauh  merah.  Cahaya  ini  mempengaruhi  pembukaan  biji,  serta  mengatur

          transisi dari dormansi (tidak aktif) ke perkecambahan.









                                                                                                            165
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182