Page 237 - 9 dari Nadira
P. 237

l.:ieilo §.  Chudori





                       Tiba-tiba saja Tara tahu, dia tak boleh menciutkan diri
                                                                          D
                 dan terjun ke dalam lautan kopi hitam legam.  i a   tak boleh
                                                   N
                 ikut larut dalam Iuka. Jika  a dira yang mengalami sebuah
                 trauma besar  dalam  hidupnya bisa mencoba bangkit dan
                 hidup, Tara pun harus bisa bertahan,  meski tanpa Nadira
                 di sisinya.

                        Tara  menatap sepasang mata yang jujur  dan  penuh
                 cinta itu.
                       "Mungkin mulai hari ini, sa y a   akan menatap matamu

                 sebagai panggilan hidupku."
                       Tara memegang tangan Novena, "Tolong sabar, karena
                 saya sudah lama hidup dalam kesedihan,Vena."

                       "Ya, Mas ... ," Novena hampir  menangis.

                        "Vena ... , maukah kau ... �
                       "Ya, Mas ... Aku mau .. ."

                       Tara kini menggenggam tangan Vena dengan tulus.  i a
                                                                                      D
                 lega, meski hatinya teriris. Di a harus mengucapkan selamat
                 tinggal kepada seserang yang tak pernah dimilikinya.


                                                   ****




                                                Jakarta, Agustus-September 2009
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242