Page 240 - 9 dari Nadira
P. 240
beila §. Chudori
Wai Tsz-biasa menyaksikan bintang di malam hari. Nun di
utara kampus, adalah tempat Rick Vaughn membawa pacar
pacarnya untuk dicium hingga mereka hampir pingsan, sa
king lezatnya. Kami semua sudah merasakan ciumannya.
Tapi, di seluruh kampus, hanya aku dan ketiga kawanku saja
yang berhasil menghindar dari bahaya magnet tubuh Rick,
anak I nggris ganteng itu.
Senja sudah tiba. Tetapi di bulan Oktober pukul lima
sore masih terang-benderang, meski tubuh sudah rontok
oleh kuliah yang beruntun. Marc dan aku duduk berbantal
daun-daun mapel merah yang empuk dan harum itu, mena
tap riak-riak Pedder Bay. Untuk beberapa menit, kami tak
ber kata-kata.
"Seperti mereka, riak-riak itu sedang membisikkan
puisi ... ," kata Marc.
"Kamu adalah puisi."
Marc Gillard adalah selarik puisi dari langit.
D i a bisa melihat pori-pori tubuhku dari langit karena
Tuhan menganugerahkan tubuh Marc yang mampu meng
gapai pua.ik pohon pin us. Pertemuan pertama Marcdengan
d
ku terjadi i sebuah malam setelah kampus kami diusap hu
jan, 19 tahun lalu.
D i atas bukit, di Gedung Filsa f a t dan Musik, aku men
dengar denting piano yang bernada minor yang mengiris
hati. Tubuhku seperti melayang ditarik oleh dentingan
suara itu. Tubuhku terbang masuk melalui jendela dan tiba
tiba saja sudah tertanam di ruang Musik. Aku berdiri di
balik sebuah punggung milik setangkai tubuh yang tinggi,
kepala yang tenggelam di antara tuts yang ditutupi rambut
brunetteseperti kacang almond yang tebal dan ikal. Setelah
selesai, dia duduk tegak dan menebak kehadiranku.
"Nadira?"