Page 245 - 9 dari Nadira
P. 245
Jlt Pedder Ba�
penuh kembang. Oh, cinta tel ah mengubah dirinya menjadi
pelukisdengan kuasyang mencintai warna-warni cerah.
.
"L1 a ... •
·vu Ina!"
Amalia memeluk kakak sepupunya dengan erat.
• Aduh ... , kapan datang. Aih, kangen, kangen ... Langsung
dari Kuningan?"
Yu I n a memeluk Amal iadan mengguncang-guncang ba
hunya. Dia membawa s a t u koper kecil berisi kain Cirebon.
" l n i Yu I n a bawakan kain Cerbonan ... Ada pilihan dari
Uwak Mimi, UwakSurti. .. Ayopilih, pilih ... " Yu I namembuka
koper dan memajang batik Cerbonan itu satu persatu.
"Aduh, ini kan batik untuk kawinan ... Nantilah .. ."
Yu I n a memandang Amalia yang betul-betul seperti
mawar yang merekah. Dia duduk di pinggir tempat tidur.
"Kamu kelihatan cantik dan bahagia ... Ayuh ... , ceritakan
tentang Arya itu ... Bagaimana perkenalannya?"
Amaliatertawacekikikan, "lya, ceritanyaYu Marni mau
memperkenalkan saya dengan kawannya, Kang Dodi. Nah,
Kang Dodi itu datang ke rum ah bawa Kang Arya. Maksudnya
H
menemani, eh, saya malah sukanya sama Kang Arya. e he
he ... ," Amalia tertawa. Suara tawa Amalia memang mudah
menular. Siapa sa j ayang mendengarnya pasti langsung larut
dan ikut masuk dalam arustawanya yang begitu merdu.
Yu I n a ikut tertawa terkekeh-kekeh, "Terus? Kang
Dodinya?"
"Ya tidak apa, dia juga sudah ketemu jodoh kok. Sudah
nikah tahun lalu. I strinya sudah isi .. ."
"Sebentar lagi, kamu menyusul," kata Yu Ina.
Mereka berdua tertawa terkekeh-kekeh.
• Jadi kamu mau diboyong ke Jakarta? Atau ke hutan?"
"Ya, nanti ikut tergantung dia ditugaskan ke hutan
240